Sekolah
Tempat
mencerdaskan calon penerus bangsa!
Beberapa materi
pelajaran kudapati disini, matematika, kimia, fisika, bahasa indonesia,
kesenian, prakarya dan masih banyak materi lain yang tak dapat kusebut satu
persatu, sebagai murid aku pun menjalani peranku… menerima setiap pelajaran
yang memang sudah ditentukan sekolah, sebagai murid aku juga mentaati peraturan
yang telah dibuat, tentu aku juga harus terima, bahkan ketika seorang guru
menyuruh mengerjakan PR sekolah, aku juga tak bisa protes.
Sampai detik ini
aku masih bertahan dengan statusku sebagai murid yang menaati peraturan
sekolah.
Setiap pelajaran
pasti ada yang membosankan bagiku, entah karena gurunya yang belum
berpengalaman atau mungkin karena pelajarannya yang tidak disukai, entahlah…
aku hanya bisa menerima apa yang mereka berikan.
Sampai detik ini
masih terasa wajar-wajar saja kehidupan di sekolah, seorang guru mengatakan
“Kalian dilarang memakai make up di sekolah!”. Kami pun nurut saja karena
memang itu sudah menjadi peraturan di sekolahku, seorang teman bertanya padaku
“hei, sist kalo di sekolah tidak boleh memakai make up berarti kalua lagi
hangout boleh dong ya?”
Aku pun nyeletuk
“tentu saja kan peraturan hanya berlaku di sekolah”.
Lalu guru itu
melanjutkan perkataannya. “Kalau kalian sempat kedapatan memakai make up di sekolah kalian akan diskors dari sekolah”.
Sebagai murid
tentu saja harus taat peraturan, kami pun tak pernah sedikit pun melanggar
nasehat guru tersebut (bila tidak terlihat).
Bulan berganti
tahun tak terasa kami pun sudah akan naik kelas, tentunya sebelum itu harus
melewati ujian terlebih dahulu.
Ujian jaman
sekarang bisa dibilang gampang-gampang susah, bagaimana tidak ketika kita
menemui guru yang “kutu buku” kami harus menjawab soal untuk dapetin nilai
bahkan jika belum cukup harus remedial (mengulang), nah, kalo guru yang satu
ini sih lumayan ribet urusannya karena ketika jawab soal harus benar-benar
tepat jawabannya sesuai buku, ada lagi guru yang asyik nih tidak maksain
kehendak yang penting jawaban sudah mendekati sudah dianggap benar, oke lanjut…
Semua tipe guru
di atas adalah wajar bagi kami, karena guru juga manusia kan, punya karakter
yang berbeda-beda.
Yang paling aku
merasa aneh adalah guru prakarya karena biasanya dia cuman menyuruh muridnya
untuk membuat keterampilan tangan, bebas sesuka hati, aku sih masih merasa
wajar karena keterampilan tangan juga salah bentuk dari karya.
Salah satu teman
mengatakan padaku.
“Hei, sist kamu
buat keterampilan apa?”.
Aku pun
menjawab. “Buat kotak make up dari
karton duplex ,sist, soalnya aku males buat lain, cuma itu yang aku bisa?
Gimana menurutmu lebih bermanfaat kan “.
Temanku pun
menyahut. “Eh tapi kan di sekolah ini peraturannya tidak boleh memakai make up,
sist?”.
Aku pun
menjawab. “Eh, siapa bilang lihat tuh guru yang nyampaikan bahwa di sekolah dilarang
memakai make up, eh dia memakai make up juga kan di sekolah bahkan ketika
sedang mengajar?”.
“Betul juga sih
sist”. Kata temanku.
Kami pun mulai
membuat kotak make up dari karton duplex
, setelah siap barulah kami serahkan pada guru prakarya.
Hasil karya kami
dikasih nilai yang lumayan bagus, selain itu guru tersebut juga senang dengan
karya yang kami buat.
Dalam hatiku
berkata, lemari kecil itu kan aku buat asal jadi aja gak ada yang istimewanya
dan lagian aku memang gak bisa buat keterampilan lain dari itu karena males
aja.
Coba saja jika
dia paham dengan peraturan sekolah ini pasti kami udah diskors karena telah
membuat kotak make up dari karton duplex
yang artinya mendukung orang buat memakai make up, aneh juga jika dipikir.
Nasehat dari
guru itu kami langgar dengan membuat kotak make up dari karton duplex tetapi mereka sendiri lupa
dengan peraturan yang berlaku di sekolah, gimanalah sekolah zaman sekarang,
aneh betul.
Sebagai guru dan sadar bahwa murid2 di era keterbukaan seeprti sekarang sangat jauh dengan masa ketika kami sekolah dulu, akan sangat hati-hati ketika memberikan aturan atau hukuman.
ReplyDeleteTapi bukan berarti ga ada sih, hanya disesuaikan dengan kondisi zaman aja
Betul, harus pintar menetapkan keputusan dan menyesuaikan dengan kondisi zaman
DeleteGen Z itu istimewa...mereka akan menilai dari apa yang mereka lihat
ReplyDeleteBetul, kak. Satu orang dinilai oleh puluhan siswa hahaha
DeleteYg buat aturan lupa
ReplyDeleteIya hahahaha
DeleteNggak kepikiran si soal guru pake make up gitu dulu, duh kalau sekolah mah nggak peduli buluk atau enggak deh aku
ReplyDeleteAnak zaman sekarang beda kakak, muridnya lebih keren dandannya daripada guru, kalah kita
DeleteBetul banget kak😂
Delete