Dulu,
sepulang sekolah atau ketika istirahat pasti mampir dulu ke gerobak pinggir
jalan untuk jajan makanan. Jajanan sekolah memang terkenal akan harganya yang murah
meriah dan rasanya yang lezat. Jajanan sekolah biasanya dijajakan di gerobak
atau dipikul. Seolah tukang dagang selalu tahu target pasar pembelinya, para penjual
makanan ringan ini selalu ada di mana ada keramaian anak-anak bermain dan
berkumpul.
Kadang
kalau sudah jajan bagaikan candu, suka lupa waktu dan lupa peringatan orang tua
dirumah untuk tidak jajan sembarangan. Jajanan sekolah inilah yang senantiasa
menghiasi masa anak-anak yang penuh dengan waktu bermain bersama teman.
Seolah
sedang diajak dalam sebuah perjalanan waktu, berasa baru kemarin masih menikmati
indahnya masa kanak-kanak, tapi ternyata sudah dalam kondisi dipenuhi beban pikiran
dan hidup. Karena nilai nostalgia itulah, jajanan sekolah terutama masa SD ini
banyak dicari dan menjadikan . Apa saja sih jajanan jadul zaman sekolah yang
masih bisa ditemukan? Simak 10 jajanan nostalgia yang akan Jejalah Mia paparkan,
apalagi bahasnya jajanan masa iya ga sambil ngemil ya gak.
Jajanan
nostalgia, ini dia makanan jaman jadul sekolah yang masih bisa ditemukan.
1.
Telor Gulung
Telur
gulung adalah salah satu jajanan nostalgia yang saat ini masih bisa ditemui. Olahan
berbahan dasar telur, kemudian di gulung menggunakan tusukan sate biasanya
makanan ini banyak kita jumpai di depan sekolah dasar. Jajanan ini sangat
digemari oleh anak-anak karena harga yang murah dan membuat ketagihan saat
menikmatinya.
Anak
tahun 90-an bernostalgia dengan jajanan ini, dengan berbedanya zaman kini telur
gulung memiliki perubahan agar menarik dan tetap digemari. Bahkan sesuai
dengan perkembangan zaman, bila susah menemui tukang telur gulung, tersedia
juga di aplikasi pesan makan online.
Makin
kesini, bertambah juga kreasi dari telur gulung, dengan tambahan sosis, bihun
ataupun cilok yang digulung bersama telur. Apalagi di awal-awal pandemi, salah
satu resep viral yang bisa dibuat sendiri dirumah salah satunya yaitu telur
gulung. Terlihat mudah, ya, tapi sejujurnya Jelajah Mia hingga kini belum berhasil
membuat ala tukang dagang.
Sudahlah
lebih baik beli saja, apalagi kalau beli di tukang telor gulung, ada toping
sausnya yang khas itu loh, encer-encer dan nikmat kalau makannya disatukan dalam
plastik (semua pasti pernah merasakan nikmatnya makan model begini.
2.
Mi Lidi-lidian
Mi lidi
atau lidi-lidian adalah jajanan nostalgia yang masih ada hingga saat ini. Mi
lidi sendiri tidak berbentuk persis seperti mie Bentuknya malah lurus panjang
dan tegak yang mirip lidi.
Mi lidi
di zaman sekarang biasanya ditambahi bubuk perasa yang bervariasi. Seperti
misalnya keju, balado, BBQ, lada hitam, rumput laut, bahkan rasa lainnya yang
menyesuaikan dengan selera
Kalau
cari di google banyak juga beredar resep membuat mi lidi-lidian. Apakah Jelajah
Mia pernah mencoba? Kalau ada yang simple tinggal beli ya mending beli aja,
banyak makan ini juga lumayan ke tenggorokan sama lidah kalau kebanyakan, toh
secara harga masih bisa dibilang terjangkau.
Ada yang
sampai makan bumbu dalam plastiknya mi-nya tidak sampai bersih? Kelentikan
tangan sangat teruji di fase pembersihan bumbu pada plastik 🤣
3.
Rambut Nenek
Jajanan
nostalgia yang dikenal sebagai rambut nenek, jajanan ini disebut juga dengan
arum manis. Baca beberapa referensi di google, awal mula hadir berwarna putih seperti uban, maka dinamakan
rambut nenek.
Seiring
dengan berjalannya waktu, rambut nenek mulai dibuat dengan beragam warna. Ada
yang hijau, merah muda, dan kuning. Rasa rambut nenek juga bermacam-macam.
Misalnya, rasa durian, melon, rasa pandan, dan masih banyak lagi. Rambut nenek
kalau dimakan secara utuh tentulah lengket, maka selalu khas dilapisi dengan kerupuk
simping (atau daerah lain mungkin menyebutnya kerupuk/keripik rambut nenek).
Rambut
nenek terbuat dari gula pasir, tepung terigu, pewarna makanan, dan air. Proses
pembuatan rambut nenek ini bisa sampai berjam-jam kalau liat di video tutorial
yang ada di youtube.
4.
Kue Cubit
Kue
cubit adalah kue mungil berukuran kecil kira-kira 4 cm dengan bentuk bulat sesuai
dengan cetakannya yang mini. Kue lucu satu ini berbahan dasar susu dan tepung
terigu. Kue ini juga mudah dijumpai di berbagai tempat penjual kue, mulai dari
penjual kaki lima hingga kafe.
Masuk
dalam deretan kue nostalgia, faktanya, kue cubit masih ada hingga saat ini.
Bahkan, kue cubit sekarang memiliki bermacam-macam rasa dan topping. Selain
itu, bentuknya pun tidak selalu bulat akan tetapi memiliki bentuk lain yang gak
kalah lucu dan unik.
Kue
cubit memiliki rasa yang khas, enak dan manis. Tak hanya itu, aromanya pun
harum menggugah selera. Dan, sangat enak dimakan ketika masih dalam keadaan
hangat. Siapa yang dulunya ketika beli kue cubit maunya setengah matang? Atau
bahkan minta tukang dagangnya bikin jaring laba-laba, bukannya pesen kue cubit?
5.
Cilok
Cilok salah
satu jajanan nostalgia yang masih dengan mudah ditemui baik di pinggir jalan
baik pedagang gerobak maupun ruko bahkan kafe. Sebagai jajanan nostalgia dari Sunda,
tentu punya kepanjangan dari nama makanan yaitu singkatan dari aci dicolok.
Bagian
dalam cilok ada yang memiliki isian berupa abon, daging dan cabai rawit. Bahkan
banyak variasi isian lainnya. Walaupun banyak kreasi pada isi cilok, entah mengapa
Jelajah Mia masih suka dengan cilok original dengan disajikan dengan sambal
kacang.
6.
Es Aneka Rasa
Kalau
ada makanan tentu tidak lengkap bila tidak ditemani dengan minuman. Siapa yang
tidak pernah merasakan nikmatnya sedot minuman dari plastik dan sedotan warna-warninya
itu. Sebut saja nutrisari, jasjus, pop ice, bahkan minuman merk terkenal saja
disajikan dan diminum dengan cara tersebut.
Walaupun
secara merk mungkin sudah banyak yang tidak kita temui, tapi cara minumnya
masih bisa ditemui bahkan oleh anak masa kini. Dahulu kita terkadang abai
dengan larangan orang tua untuk tidak banyak minum-minuman seperti itu, karena
yang dipikirkan adalah enak dan segar dari sensasi es batu yang dihancurkan oleh
tukang dagang. Sekarang setelah tahu tentang sitrun dan kawan-kawan, apa tidak
meringis, tapi tetap kangen ya kan, sekedar sesekali minum minuman dari
kemasan.
Awalnya Jelajah
Mia sempat binggung mau kasih nama apa, minuman itu lekat sekali dengan jajanan
nostalgia. Ada yang mau coba kasih judul lain buat bagian ini, boleh kirim
komentarnya? Atau minuman favoritnya apa nih?
7.
Batagor
Batagor
adalah makanan khas Bandung. Batagor mirip dengan siomay yang digoreng. Batagor
sendiri singkatan dari Bakso Tahu Goreng. Bahan utamanya mirip siomay, yakni
adonan ikan tenggiri dan tepung tapioka. Lalu digoreng. Begitu juga dengan
tahu-nya juga digoreng.
Menu
pendukung batagor biasanya bumbu kacang, kecap manis, sambal, dan air perasan
jeruk nipis sebagai pelengkap. Batagor ini jajanan yang populer di Indonesia.
Terkadang pedagang siomay juga berjualan batagor. Bila siomay dikukus maka
batagor digoreng. Bila siomay bentuknya “gepeng” maka batagor bentuknya bulat
seperti bakso. Batagor dapat ditemukan di kaki lima atau warung
8.
Gulali Arum Manis
Gulali
ini berbeda dengan rambut nenek, kalau rambut nenek sudah jadi dan adonan lebih
padat, sementara gulali arum manis lebih rapuh seperti tipisnya kapas. Arum
manis juga sering dimanfaatkan bersama orang-orang terkasih. Gulali arum manis banyak
yang menyebut dengan peri benang seperti kapas.
Arum
manis ini memiliki tekstur yang ringan dan unik. Saat terkena air liur lidah,
teksturnya langsung mencair dan kalau kelamaan bakal kempes kembali ke adonan
dasarnya. Banyak orang yang ketagihan karena rasa manisnya ini.
Khas
dari jajanan nostalgia ini, bukan hanya rasa manis uniknya, tapi lihat tukang
dagangnya saat membuat gulali dengan menggunakan mesin khusus pembuat gulali Mesin ini juga mendukung penambahan bahan
seperti butiran permen, cokelat, dan lain-lain. Adanya mesin gulali ini semakin
memudahkan Anda untuk mengembangkan kreativitas dari makanan manis ini. Walau
banyak mesin gulali yang dijual di berbagai e-commerse dan modern tapi sensasi
lihat tukang gulali membuat sampai jadi dan mesin jadulnya itu lebih seru
bukan?
9.
Kue Ape
Jajanan
nostalgia warna hijau ini Kue yang terbuat dari tepung terigu dicampur santan
ini memiliki bentuk tipis yang melingkar dan bentuk tengahnya yang menonjol.
Tidak lupa ditambah daun suji atau daun pandan untuk menambah rasa dan kesan
menarik.
Kue ape
dulu keberadaannya sangat mudah ditemukan di pinggir jalan, di gang-gang rumah
warga, atau di toko-toko yang menjualnya dalam bentuk kemasan dan sedikit
modernisasi dengan tambahan topping. Jajanan nostalgia ini masih ada hanya
tidak semudah dahulu saat kita kecil membeli.
Karena Jelajah
Mia berdomisili di daerah Bandung Raya yaitu Cimahi, untuk kue satu ini memang
lumayan susah ditemui, karena asalnya dari Betawi. Ada satu hal yang menarik
dari asal usul penamaan kue ape. Sebelum terkenal dan disebut sebagai kue ape,
asal usul penamaannya berdasarkan dialog-dialog keseharian masyarakat Betawi.
Dengan logat khas Betawi dan saat pertama kali kue ape dibuat, timbul
pertanyaan "ini kue ape?" atau dalam bahasa Indonesia yang berarti
"ini kue apa?" Konon itulah yang melatarbelakangi penamaan kue ape
hingga sekarang.
Ada yang
sudah makan kue ape?
10.
Es Doger
Es Doger
adalah minuman es dengan isian ketan hitam, alpukat, kelapa, nangka atau
sobekan roti tawar (variasi toping biasanya bergantung penjual dan harga yang
ditawarkan). Kemudian atasnya diberi serutan es dengan sirup merah dan susu. Sensasi
lelehan es serut dan rasanya yang manis dapat melegakan dahaga. Terlebih dimakan
saat cuaca yang panas ketika istirahat
sekolah atau pulang sekolah.
Baca di
beberapa artikel, Es doger berasal dari kota Cirebon, Jawa Barat. Es Doger juga
bukan sekedar nama biasa, karena minuman ini merupakan kepanjangan dari kata Es
Dorong Gerobak. Saat itu Es Doger disajikan hanya untuk melegakan tenggorokan
karena dulu memang susah untuk mendapatkan minuman dingin.
10 jajanan
nostalgia yang Jelajah Mia sebutkan tentulah tidak semua disebutkan, masih
banyak lagi, apalagi beda daerah tentu beda lagi jajanan nostalgianya.
Setuju atau tidak, semua jajanan diatas pada umumnya memiliki ciri khas enak dimakan dengan kemasan plastik.
Kala
kecil, kita tidak dipusingkan dengan kandungan gizi dan bahaya penggunaan plastik,
semua terasa enak, nikmat dan segar.
Penutup
Berbahagialah
menikmatinya jajanan nostalgia yang hingga sekarang masih bisa kita temui
dengan mudah, walau ada beberapa makanan yang benar-benar sudah sulit untuk
kita temui. Berikutnya mau dibahas tentang apa lagi, nih?
Sampai jadi emak-emak, saya masih suka jajan ala anak sekolah. Sambil mnunggu anak sekolah dan ngaji, saya jadi wisata kuliner. Belum lagi ditemani sama anak-anak kalo sudah keluar sekolah. Tambah rame... Hihihi ...
ReplyDeleteApalagi kalau anak jajannya ga abis, masa iya dibuang kan mubazir ya, kak
DeleteHehehe
Jujur, saya tau nya jajanan ini pas udah kerja. 😂
ReplyDeleteDulu jajanan di sekolah saya kurang variatif karena jauh darimana-mana (di kelilingi sawah).
Tapi pasti punya ciri khas juga ya jajanan di daerah kakak, walaupun tak sama persis seperti yang kutulis
DeleteJajananku nggak begini Mbak. Sungguh.
ReplyDeleteIni jajanan waktu aku kerja merantau. Kalau di sekitaran jogja dan temangung baru merakyat belakangan ini saja. Jajanan ini bisa sampai ke lidah anak-anak kampung. Hehe
Setiap daerah pasti punya ciri khas sendiri jajanannya
DeleteHayo, kak, tulis jajanan khas di daerah kakak juga biar kita bisa saling berbagi informasi
Es serut, gulali yang dari gula itu kak sama permen karet yosan wkwkwkwkw
ReplyDeleteSalah satu yang tak kutulis es serut karena terlalu banyak kalau ditambah lagi hahahaha
DeleteMisteri huruf N pada permen yosan tak pernah terpecahkan, ya, hahahaha
Wow, hati saya senang sekali kalau ketemu jajanan seperti itu. Semua saya suka, kecuali mie lidi dan gulali, selalu ketagihan.
ReplyDeleteKalau saya tak kuat makan banyak mi lidi, kak, mulut berasa dower banget kebanyakan makan mi lidi dan suka malas ngunyah lama
DeleteIni mah namanya reunian mba hehehehe.. sampe sekarang masih suka sama yg namanya rambut nenek dan arumanis😁
ReplyDeleteBetul, kak, sengaja mau kuajak yang baca tulisanku biar mengenang masa-masa sekolah sekalian hehehe
DeleteIya rambut nenek masih bisa kita temui di warung dan toko oleh-oleh
Jajanan zaman dulu memang ngangenin ya Mba, tapi kalau dipikir-pikir kok kuat bener ya kita bisa tahan makan jajanan yang rasanya aduhai sekali manisnya hihihi
ReplyDeleteAduhai manis dan kuat sekali mecinnya, pantes dulu ibuku selalu marah-marah kalau anaknya jajan mulu, ya baru kerasa sekarang hahahaha
DeleteUsia boleh udah mamak mamak tapi tetep aja hobinya jajan. Jajannya ala ala anak esde
ReplyDeleteApalagi jajanan SD sangat ramah kantong buat dompet emak-emak ya kak
DeleteNah, jajanan favorit saya adalah Kue Cubit. Dulu saya suka beli yang setengah matang, walaupun kalo ketahuan ibu, saya pasti dimarahi. Sekarang kalo kangen jajanan ini saya diam-diam beli yang setengah matang, sebelum anak saya pulang sekolah. Soalnya saya takut dia meniru saya. Hehehe.
ReplyDeleteIya, suka bagian nyongkel-nyongkel adonan setengah matengnya
DeletePadahal dipikir-pikir secara kesahatan itu adonan belum matang ya hahahaha
jajanan favorit sy dulu cilok sama mie lidi, sampai sekarang juga masih suka hehehe
ReplyDeletebeli jajanan untuk anak, emaknya juga ikut jajan hehehe
Jajanan anak itu ramah kantong ya mbak, daripada jajan boba-boba.
DeleteSekalian nemenin anak jajan juga
ya ampun, jadi laper deh. Jajanan SD emang suka bikin galau. apalagi dulu ada anakmas yang hits sepanjang SD hahha.. rasa keju yang enak itu.
ReplyDeleteAku juga suka balor ( telor dadar yang di goreng di wajan bulet-bulet), sekarang udah gada tapi itu enak banget loh. Anget-anget pake saos, nostalgia giniii
Zaman saya sekolah malah belum kenal sama makanan-makanan di atas, kecuali cilok dan rambut nenek. Baru tahu banyak jajanan itu malah pas kuliah, hehehe.
ReplyDeleteLebih ke kue"an sih. Dulu sy jg ada yh jual nasi goreng 500 rupiah pas SD, sekarang 500 rupiah cuma ngena permen
ReplyDeleteJajanannya masih jadi favorit sampai sekarang nih mbak. Aku baru tahu ada kue namanya kue ape. Kalau di Solo apa seperti serabi itu, ya?
ReplyDeleteWaah, berhubung beda zaman dan beda wilayah domisili, jajanannya itu malah kujumpai pas aku gak sekolah lagi. Jajajan rambut nenek pas aku kecil kujumpai bukan pas di sekolahan, tapi ngider penjualnya
ReplyDeleteAlhamdulillah sampai sekarang masih gampang ditemui.. emang the best banget jajanan-jajanan itu
ReplyDelete