Siapa yang masih menyimpan barang lagendnya? Barang yang bisa dibilang seharusnya sudah masuk kategori dimusnahkan atau disimpan di gudang tetapi sampai buluk dan robek masih disimpan dan seolah tak bisa lepas dan masih suka dipergunakan hingga saat ini. Nah, Jelajah Mia punya salah satu barang dalam kategori diatas, penasaran kisahnya? Yuk, dengarkan Jelajah Mia untuk dongeng.
Sederhana saja caranya. Dengan barang-barang yang simpel dan kelihatan biasa ini kenangan masa kecil sudah bisa dipanggil ulang. Apa saja barangnya dan apa kenangan yang bisa dipanggilnya? Tentu bila di tanyakan pada setiap orang, akan berbeda jawabannya. Bahkan terkadang saking kesayangannya sampai tidak rela untuk dicuci atau dibersihkan agar bau khasnya tetap menempel.
Selimut yang sejak masa kuliah menemani disaat penat melanda. Ini bukan hadiah atau sengaja beli tapi kebetulan selimut yang ada di rumah Cimahi. Sekedar informasi, diriku ini berdomisili di Cimahi sejak 2009 hingga saat ini. Saat akhirnya kuliah dan tinggal di Cimahi, tentu perubahan cuaca di Bogor ke Cimahi sangatlah berbeda, hingga akhirnya nyaman dengan selimut merah ini. Bisa disebut selimut yang ada dirumah Cimahi tapi lama kelamaan seolah jadi milikku karena sering dipakai 😂.
Bahkan saat sempat kos dua tahun, selimut ini jadi pilihan untuk diangkut dan dijadikan sebagai teman tidur mengatasi dinginnya udara Bandung. Herannya saat menikah sekalipun selimut ini masih suka dipakai, apakah paksu jadi gimana, ah dia biasa aja sih karena bukan sebuah persoalan yang perlu dibesar-besarkan.
Salah satu yang membedakan cerita yang tidak bisa lepas dari barang kesayangannya, mungkin saya tipe yang dalam waktu tertentu mencuci selimut tersebut. Karena bagiku, sekalipun dia dicuci tidak menghilangkan kenyamanan saat memakainya untuk membuat tidur terlelap.
Selimut yang jadi saksi disaat penat menghadapi kehidupan dan tak jarang di balik kain tebalnya banyak tetesan air mataku yang kering. Bahkan mungkin bila diizinkan untuk berbicara, dia akan mengatakan bahwa sudah lelah dengar segala keluh dan curhatku ketika sedang ada masalah. Atau dia bisa mengintip mimpiku juga, ya 😂.
🤭🤭🤭
ReplyDeleteSepertinya menyenangkan ya memiliki barang-barang legend masa kecil, tapi sayang, saya gak punya 😩
saya juga tipe yang kalau nyaman pakai sesuatu, terus dipakai, walaupun udah tua dan jelek hehe
ReplyDeleteKayak anakku sih kak Mia, sarung kesayangannya itu bahkan ngga boleh dicuci padahal udah ileran huhu, jadi nyucinya mesti malam2 pas dia tidur dah gitu besoknya sblm bangun harus kering. Haha. Kalau kata pepatah, hanya tembok dan kita yang tahu perjuangan diri sendiri. kalo kak mia, ditambah selimut merah ini wkwkwkw
ReplyDeleteKalau aku daster hehe...makin buluk makin asyik...
ReplyDeleteBiasanya memang perempuan nih yang sering punya barang nostalgia. Bahkan kadang hanya dibiarkan menumpuk tapi tetap gak boleh dibuang hehehe.
ReplyDeleteJadi ingat, saya punya selimut juga ... tapi gak bisa ingat persis, itu selimut sejak gadis atau awal nikah ya ... soalnya sudah lama banget. Sekarang yang pake anak sulung, usianya kepala 2.
ReplyDeleteUdah sering pindah rumah pindah kota jadinya barang di satu rumah lama banyak tidak dibawa begitu juga di tempat baru semua baru lagi
ReplyDeleteAsyik banget punya barang kesayangan yang awet banget sampai buluk. Kalau saya karena sejak lama merantau dan sering pindah jadi barangnya baru semua
ReplyDeletekalau aku apa yaaa barang yang sering aku pake dan gak bisa ditinggal hihi
ReplyDeleteKalau saya mah guling. Harus ada sesuatu yang dipeluk. walau lepek dan sering ganti sarungnya, tetap harus ada.
ReplyDeleteSepupuku punya boneka kecil kek boneka punya Mr. Bean itu dari jaman dia kecil, bahkan dibawa buat nemenin doi lahiran hahaha.
ReplyDeleteYa Allah mbak, aku juga selimut tapi warna biru, baru bisa lepas pas mau nikah hahaha. Dulu aku mesti ngambek kalo dicuci ibuku, soalnya ya gimana ya, aku ngerasa bauku ilang dan itu bukan milikku lagi kalo dicuci wkwk
ReplyDeletekalau saya barang legennya boneka beruang coklat, sampai sekarang masih ada di rumah mama. Jadi seperti pintu waktu mengingat masa kecil dulu
ReplyDeleteJadi inget keponakan saya punya selimut pink yang selalu dipake sampai nggak boleh dicuci sama sekali. Ampe baunya nggak jelas juga tetep ngamuk kalo selimutnya mau dicuci. Segitu sayangnya ya sama barang itu.. barang legend saya kayaknya koleksi harry potter. Haha. Sukaaa banget itu nggak boleh diganggu gugat..
ReplyDeleteAda nih, tas kesayangannya almarhum mbah putri saya. Tapi terakhir bersih-bersih rumah, barang itu sudah tak berbentuk lagi. Sudah waktunya direlakan untuk dibuang meski berat hati.
ReplyDeleteApa yaa... aku tidak punya barang kesayangan selain buku hehehee... Buku novel lawasku ada yang udah sampai kuning dan kertasnya berkerut-kerut. Makin sayang sama buku yang kayak gini. :)
ReplyDeleteSelimut merahnya terasa banget kehangatannya ya mbak. Entahlah barang-barang legend itu terasa banget menyenangkan ya kak
ReplyDeleteBetul betul, pasti adalah ya barang legend kesayangan kita yg susah bangetttt buat dibuang atau diberikan ke orang, karena kenangan2 yg melekat di benda ini
ReplyDeleteWah asyik juga ya punya barang bersejarah bagi diri sendiri. Bisa untuk cerita ke anak
ReplyDeleteKadang yang jadi barang kenangan itu yang sepele dan ga mewah. Tapi berkesan bgt
ReplyDelete