Lebaran 2022 akan kembali dirayakan masyarakat muslim Indonesia usai melakukan puasa Ramadan. Walaupun kita masih ketar ketir, karena awal bulan puasa saja sudah diberi kejutan tanggal 1 Ramadan yang ditetapkan pemerintah, entah bagaimana waktu lebarannya.
Di Indonesia, Lebaran merujuk pada hari raya
Idul Fitri yang bermakna kembali suci usai berpuasa menahan semua nafsu dan
saling memaafkan. Tradisi menyebut Hari Raya Idul Fitri sebagai Lebaran terasa
sudah mengakar di kalangan masyarakat Indonesia. Sebetulnya, seperti apa
sejarah kata Lebaran tersebut dan apa kaitannya dengan Idul Fitri?
Asal
Usul Lebaran
Lebaran
sebetulnya sudah dituturkan sejak dulu. Namun, penggunaannya tidak hanya
terbatas pada masyarakat muslim. Kata Lebaran selanjutnya mengalami penyempitan
hingga merujuk pada selesai puasa Ramadan selama 29-30 hari yang dirayakan
dengan Idul Fitri. Ada banyak versi mengenai asal usul dari kata Lebaran yang
kembali dirayakan pada Lebaran 2022. Termasuk dari salah satu bahasa yang
berkembang di Jawa yaitu, bahasa Kawi yang artinya selesai atau tuntas.
Makna
tersebut memiliki kaitannya dengan kebiasaan orang Hindu usai melakukan
Upawasa. Tradisi upawasa ininmerupakan akar kata puasa dalam bahasa Indonesia
yang telah mengalami perubahan morfologis. Upawasa dikaitkan dengan menahan
lapar haus sesuai tradisi Hindu. Di Islam ada kebiasaan serupa yang disebut
shaum atau puasa. Dalam tradisi Hindu, Upawasa diakhiri dengan sebuah perayaan
sebagai simbol menyelesaikan tugas atau niat dalam melakukan tradisi tersebut.
Hal inilah yang kemudian disebut dengan Lebaran.
Asal
usul kata Lebaran juga berasal dari bahasa daerah lain. Seperti, asal kata dari
bahasa Jawa Kuno yang artinya tuntas atau tidak ada tuntutan. Dari bahasa Sunda
yang artinya selesai. Ada juga lebur yang artinya hancur. Merujuk pada
hancurnya dosa-dosa setelah puasa. Meskipun banyak pendapat mengenai asal usul
katanya, satu hal yang pasti bahwa kata Lebaran mengusung makna telah
selesainya tuntutan dari agama atau kepercayaan masyarakat. Maksud ketuntasan
di sini adalah ketuntasan umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa selama
satu bulan penuh.
Makna
Lebaran
Mengutip
Muhammad Sholeh dalam Etos Diaspora Muslim Indonesia, kata Lebaran juga dapat
menjadi sebuah harapan agar hati dan pikiran umat muslim diberi keluasan maupun
kelimpah ruahan untuk membuka pintu maaf. Setidaknya kata Lebaran menyimbolkan
4 penguraian maknanya yakni:
1.
Lebaran bermakna selesai atau atau terbukanya ampunan.
2.
Lebaran bermakna luberan, dalam hal ini berarti meluber atau melimpah yang
merupakan simbol ajaran bersedekah untuk orang yang membutuhkan dengan
berzakat.
3.
Lebaran juga diartikan dengan leburan. Maknanya, melebur kesalahan dengan
saling memaafkan atas segala kesalahan.
4.
Lebaran bermakna laburan sebagai simbol manusia untuk selalu menjaga kesucian
dan kebersihan.
Bedanya
Lebaran dengan Idul Fitri
Lebaran,
adalah bagian dari frame tradisi yang hidup di masayarakat pasca menjalankan
ibadah Puasa Ramadan selama satu bulan. Entah itu dengan sungguh-sungguh maupun
tidak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata lebaran diartikan sebagai hari
raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah menjalankan ibadah
puasa di bulan Ramadan. Sementara, dalam ‘kamus’ orang Jawa, lebaran (selesai)
mempunyai beberapa makna yaitu, lebar, lebur, luber, dan labur.
Lebar
berarti, umat islam dapat lebaran dari kemaksiatan. Lalu, Lebur artinya lebur
dari dosa. Orang Jawa mengartikan luber sebagai melimpahnya pahala, keberkahan,
dan rahmat Allah SWT. Ada juga labur yang diartikan sebagai suatu kondisi yang
bersih di mana, orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa, maka hatinya akan
dilabur menjadi bersih tanpa dosa.
Namun,
dalam konteks ini setiap orang dapat merayakan lebaran. Hanya saja, tidak
setiap orang (yang berpuasa) dapat merayakan idul fitri. Bisa jadi, seorang
muslim yang menjalankan puasa, tidak selalu bisa menahan lapar dan hawa nafsu.
Puasa
Ramadan yang mereka jalani hanyalah alibi agar terlihat berpuasa, seperti
muslim pada umumnya. Orang semacam ini, boleh saja mengikuti lebaran, karena
pada dasarnya lebaran adalah tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun di
masyarakat. Namun, bukan berarti ia merayakan idul fitri. Mengapa?
Hal
ini karena pada hakikatnya, setiap perbuatan yang dilakukan selalu mempunyai
implikasi. Dalam frame agama, Idul Fitri yang berarti “kembali kepada kesucian”
tentu memiliki makna yang lebih dalam ketimbang lebaran.
Penutup
Terlepas
dari perbedaan makna Lebaran dan Idul Fitri, semoga kita semua dapat kembali
kepada fitrah sebagai manusia yang senantiasa berbuat kebaikan guna memakmurkan
kehidupan di alam bumi ini.
Bahkan disebutkan juga sebenarnya makna Idul Fitri sebenarnya bukan kembali Fitri.. merujuk rumaysho.com Jika kita tilik dalam kamus Al Mu’jam Al Wasith, ‘ied adalah suatu perkara penting atau sakit yang berulang, bisa juga sesuatu yang berulang tersebut adalah sesuatu yang dirindukan dan semacamnya. ‘Ied juga berarti setiap hari yang terdapat perayaan di dalamnya. Sedangkan fithri berasal dari kata ‘afthoro’ yang berarti memutuskan puasa karena melakukan pembatalnya. Jadi fithri di sini dimaksudkan dengan hari setelah Ramadhan, di mana tidak berpuasa lagi. Hal ini berbeda dengan kata fithroh (fitrah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang dalam bahasa Arab bermakna sifat asli atau watak asli, atau bermakna pula tabi’at selamat yang belum tercampur ‘aib (Lihat Al Mu’jam Al Wasith, hal. 727-728).
ReplyDelete(Sumber https://rumaysho.com/1918-kembali-fithri-bukan-kembali-suci.html )
Wah..menjadi kolom diskusi yang bagus sekali karena ditilik dari berbagai macam sudut pandang yaa..
DeleteBisa dari sudut pandang bahasa, budaya dan bisa jadi kebiasaan yang sudah mengakar.
Semoga apapun sebutannya, maknanya tidak memudar, yakni sebuah Perayaan Hari Besar Umat Islam yang harus disebarluaskan agar syiarnya terasa hingga anak keturunan kita dimanapun berada.
Selamat hari raya Idul Fitri ya.... Semoga kita bisa kembali ke dalam kondisi yang fitrah, aamiin...
ReplyDeleteSelamat idul fitri ya mohon maaf lahir dan batin.
ReplyDeletePenggunaan bahasa di Indonesia memang komplek ya. Disitulah indahnya
Wah iya, ternyata beda ya maknanya
ReplyDeleteSelamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin ya mbak
saya baru tahu nih bedanya, terima kasih sharingnya ya mbak
ReplyDeleteSemoga kita bukan termasuk orang yang mengharapkan lebaran saja. Saya baru tahu info ini, Terimakasih ya, Mbak.
ReplyDeleteBaru paham definisi lebaran dan asal katanya pun ternyata luas sekali. Bahkan di Hindu pun ada kaitannya dengan tradisi lebaran ini ya Mbak.
ReplyDeleteInsya Allah kita semua bisa kembali ke fitrah, menjadi manusia yang siap untuk selalu melakukan kebaikan.
ReplyDeleteSebagai orang Jawa, selama ini taunya Lebaran itu ya dari asal kata lebar alias selesai. Selesai puasa, jadi merayakan saat-saat fitri itulah yang menjadi spiritnya. Ternyata dikaitkan juga dengan lebur, luber dan labur yaaa... Malah baru tau loh pembahasan tentang ketiga kata lainnya itu.
Aku suka dengan pembahasan ini mba. Memaknai lebaran dan idul fitri. Makasih ya mba.
ReplyDeleteBagaimana dengan lebaran yang artinya makin melebar (badannya), hehehe.. itu mah sayaaa yang nggak berenti ngunyah selama libur lebaran. Huhuhu. Menarik mengulik asal kata lebaran dan Idul Fitri nih!
ReplyDelete