Setiap pergi ke toko alat tulis atau toko buku bagian alat tulis, seringkali kita melihat buku-buku diary. Bahkan terkadang membeli bukan karena membutuhkan tapi karena suka dengan modelnya. Ada yang polos, ada yang warna-warni, ada yang dibonusin pulpen gemes, bahkan ada yang disertai kunci dan gembok biar tidak bisa dibuka dan dibaca oleh orang lain. Sobat Jelajah Mia pernah beli dan nulis diary, tidak?
Menulis diary bukanlah
suatu aktivitas yang aneh dan tidak dikenal oleh kita. Nah, saat ini, dikenal juga istilah lain yang
kegiatannya hampir sama kayak nulis diary namanya journaling. Sobat Jelajah Mia
sudah tahu, apa itu journaling?
Apa Itu Journaling?
Journaling adalah kebiasaan mengisi buku harian atau jurnal yang digunakan untuk menumpahkan berbagai pikiran dan emosi yang dirasakan. Journaling dapat membantu Anda dalam memproses emosi dengan cara yang positif. Anda juga dapat berdialog dengan diri sendiri saat menulis jurnal atau buku harian ini.
Sumber : sehatq.com
Kita disibukkan dengan
segala aktivitas harian yang lumayan melelahkan. Datang ke rumah dengan
perasaan stres, depresi, atau kecemasan; menulis jurnal salah satu cara untuk melampiaskan
segala perasaan, membuat refleksi atas apa yang sudah terjadi dan memetakan/membuat
target apa yang ingin dilakukan kedepannya.
Walaupun terdengar
sederhana seperti menulis buku harian, kebiasaan ini memiliki dampak yang
positif untuk meningkatkan kesehatan mental. Beberapa manfaat journaling bagi
kesehatan mental, di antaranya:
- Membantu memberi kejelasan dan fokus yang memungkinkan Anda untuk menyelesaikan masalah lebih efektif, termasuk perselisihan dalam hubungan dengan orang lain.
- Meningkatkan suasana hati dan memberikan kesempatan untuk dapat berbicara dengan diri sendiri secara positif.
- Memprioritaskan ketakutan, masalah, dan kekhawatiran yang Anda rasakan ketimbang orang lain.
- Melacak gejala gangguan mental dari hari ke hari sehingga Anda dapat mengenali pemicunya dan belajar untuk menanganinya dengan lebih baik.
- Merencanakan dan membuat batu loncatan untuk pemulihan mental setiap hari.
- Memberi ruang dan waktu untuk fokus pada diri sendiri dan masalah yang dihadapi.
- Memungkinkan Anda untuk merelakan dan melepaskan masa lalu.
- Menciptakan dialog yang positif dengan diri sendiri dan mengidentifikasi berbagai pikiran negatif.
- Memberikan pandangan yang jelas tentang pola pikir dan perilaku Anda.
- Manfaat journaling di atas dapat membantu Anda dalam mengendalikan emosi dan mendorong kesehatan sekaligus ketahanan mental. Kondisi ini dapat menciptakan pikiran yang lebih sehat dan meningkatkan rasa syukur.
Sumber : sehatq.com
Sudah ada yang mencoba
untuk membuat journaling? Karena sedang bulan Ramadhan, pernah terpikir untuk
membuat journaling dengan menuliskan tentang target Ramadhan yang sudah dilalui
dan dilaksanakan? Sebelum membahas journaling Ramadhan, kita bahas dulu tentang
target Ramadhan, yuk
Target Ramadhan
Bulan Ramadhan
merupakan salah satu bulan dalam tahun Hijriah. Bulan yang memiliki keutamaan
serta keistimewaan besar bagi Muslim. Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan
berkah. Segala kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan ganjarannya oleh
Allah swt.
Apa pentingnya target
selama bulan Ramadhan? Adanya target Ramadhan dalam sebuah pencapaian,
sangatlah penting. Sebab, jangan sampai Ramadhan berlalu begitu saja tanpa
sebuah effort. Terutama perubahan pada pribadi yang jauh lebih baik. Lalu
bagaimana ketika tidak suka/agak ribet dengan segala target Ramadhan?
Karena target Ramadhan
kadang dirasa kurang penting. Berlindung dari alasan: lebih suka langsung
action (sejalannya), jadi males untuk membuat targetan lagi. Mari coba
nostalgia buku ramadhan kala sekolah dapat membantu mencapai target ibadah di
bulan Ramadhan. Hal sederhana yang ketika dahulu bisa dilaksanakan, mengapa
sekarang tidak bisa.
Analogi Buku Ramadhan Untuk
Target Ramadhan
Adakah yang masih ingat
dengan buku ini?
Tahun 2000-an saat kita
masih sekolah, tentu tidak asing dengan buku kecil yang dibagikan setiap
Ramadhan. Buku berisi panduan singkat berpuasa dan catatan amal harian siswa di
bulan Ramadhan. Ke mesjid demi semangat mencatat ceramah dan dapat tanda tangan
serta cap. Bahkan membaca Al-Quran dan amalan lain seperti sedekah, membantu
orang tua dilakukan demi bukunya terisi.
Apakah yang dilakukan
saat ramadhan masih seperti buku yang kita kerjakan dahulu? Mengapa tidak
mencoba melakukan target Ramadhan yang sama seperti itu? Lalu bagaimana cara
membuat journaling untuk target Ramadhan? Nah kita bahas dulu, apa saja isi di
buku Ramadhan kala sekolah dahulu.
Isi Dalam Buku Ramadhan
1.
Panduan singkat puasa Ramadhan
2.
Panduan niat ibadah Ramadhan
3.
Jurnal kegiatan ibadah harian (shalat
lima waktu dan shalat sunah)
4.
Jurnal kegiatan ibadah mingguan (shalat
jumat)
5.
Jurnal tadarus Al-Quran
6.
Jurnal kegiatan shalat tarawih
7.
Jurnal kegiatan mengikuti kajian agama
8.
Jurnal kegiatan silaturahim/ Halal Bi
Halal
Hal-hal yang dahulu biasa kita kerjakan (demi nilai pelajaran agama), bisa dijadikan acuan untuk membuat journaling selama bulan Ramadhan ini. Udah mulai ada gambaran bukan? Lalu bagaimana memulai membuat journaling?
Cara Memulai Membuat Journaling
"Mau Journaling tapi bingung, harus mulai dari mana, ya?”
Buat Sobat Jelajah Mia yang masih bingung gimana cara memulai
journaling, bisa coba teknik WRITE ala Kathleen Adams
Tapi ini jangan dijadikan sebagai patokan,ya, ini hanya contoh saja, karena kunci dari journaling adalah kebebasan berekspresi. Jadi, jangan takut berekspresi! Suka-suka Sobat Jelajah Mia aja mau journaling kayak gimana.
Segitu dulu pembahasan tentang
journaling untuk target ramadhan. Walau sudah beberapa hari melewati Ramadhan
tahun ini, tiada kata telat untuk memulai.
ya ampun, bukunya mengingatkan saya pada kegiatan SD yang paling ditunggu saat shalat taraweh. Masya Allah.
ReplyDeleteSebagai anak 90'an merasa sangat familier dengan diary waktu itu... hehehe. Jurnal Ramadan juga pernah merasakan saat SMP dan SMA. Eh, sekarang baru liat lagi pas si sulung menyodorkan buku jurnal SD-nya yang harus ditanda tangani.
ReplyDeleteHikmahnya dengan ada jurnal untuk target Ramadan, anak saya terlihat lebih semangat dan teratur dalam melaksanakan rutinitas aktivitas di bulan Ramadan
Whooaaaa Iya dulu buku Ramadan itu pas kecil jadi memicu kita buat semangat menjalani aktivitas saat Ramadan meskipun mungkin 'terpaksa' untuk mendapat Ganda tangan. Tapi justru keterpaksaan itu membentuk kebiasaan.
ReplyDeleteThanks kak, mengingatkan Saya juga belum bikin journal Ramadan hehe
-nazla
Idenya keren nih, biasanya journal Ramadan hanya untuk yang masih sekolah saja. Apa salahnya diterapkan pada orang dewasa. Supaya bisa meningkatkan ibadah orang dewasa.
ReplyDeleteRamadan kali ini aku juga mulai menjournal Kak. Asyik ternyata dan termasuk bagian dari self healing juga. Kalau dibiasakan menjournal begini maka kita akan terbiasa berekspresi lewat tulisan.
ReplyDeleteAaaaaah nostalgia masa-masa SD nih. Kalau aku di SMP n SMA udh gak pake ini. Karena tinggal di ponpes kan. Jd aktivitas sudah pasti padat merayap.
ReplyDeleteDulu seneng banget ya ngisi ngisi jurnal ramadhan ini. Pokoknya jurnalnya pengen penuuuuh biar dpt nilai bagus... Hahaha
Iya ya, kalo dipikir-pikir buku agenda ramadan dulu itu termasuk journaling. Padahal dulu ngisinya terpaksa, tapi lama-lama jadi kebiasaan. Kenapa juga sekaranh jadi nggak bisa bikin kayak gitu, sok-sok an banyak alasan, dasar aku :"
ReplyDeleteAku tersentil pas baca 'jangan sampai ramadan berlalu begitu saja, tanpa effort, terutama untuk menjadi pribadi yang lebih baik'.. Ini dalam banget mbak. Makasih sudah ngingetin. Semog makin bermanfaat yaa :)
Wah aku jugapengen praktekin biki jurnal sehari-hari ini, apalagi abis baca bukunya mba puty puar tentang jurnal. Kayaknya cocok juga ya dipraktekin pas ramadan nih.
ReplyDeleteWah jadi ingat pas SD selalu ada buku pondok ramadan. Rupanya itu juga bentuk jurnaling yaa mbak.
ReplyDeleteJadi ingat pas SD mulai menjelang berbuka udah nyimak kajiannya Qurais Shihab untuk ditulis di buku, kemudian pas habis taraweh berburu tanda tangan imam. Baru kemudian isi ceklis kegiatan ramadan lainnya
ReplyDeletewah aku belum kepikiran buat bikin journaling ramadan, ini ide yang menginspirasi
ReplyDelete