Selama awal kehamilan sempat dibikin was-was untuk beraktivitas, karena sempat mengalami flek dan mabuk yang parah sampai sulit beraktivitas. Banyak aktivitas yang rutin dilakukan seperti joging tiap pagi/sore yang biasa dilakukan setiap hari, akhirnya terhenti. Memang, bukan berarti tidak bisa beraktivitas sama sekali, tapi membatasi dan mengurangi aktivitas yang berat.
Sempat
mikir ini wajar atau tidak? Setelah konsultasi dengan beberapa orang yang sudah
hamil, keluarga dan terutama dokter kandungan hal tersebut sangatlah wajar.
Setiap kehamilan tiap orang tidaklah bisa dipukul rata dan tidak etis bila
saling dibandingkan. Apalagi kalau lihat ibu hamil malas bergerak dan maunya
selalu ingin berbaring santai. Sebab kehamilan membuat tubuhnya menjadi mudah
lelah karena organ-organ tubuhnya bekerja dua kali lebih keras untuk menopang
kehamilan. Salah satu aktivitas yang tidak lakukan padahal dulunya nyaris
setiap minggu kulakukan yaitu berbelanja ke pasar.
Kenikmatan
Berbelanja di Pasar
Siapa
tak suka berbelanja? Mungkin hanya sedikit orang yang memilih menghindari
transaksi jual beli kalau memungkinkan. Sebagian orang suka sekali berbelanja
dari manapun, kapanpun. Namun kadang kita lebih sering terlena dengan
barang-barang yang dijual secara online.
Akibat
kemudahan transaksi online seringkali membuat kita lupa kenikmatan berbelanja, memilih barang dan
membayar secara langsung di pasar atau toko. Memang belanja online akan terasa
sangat luar biasa, namun akan lebih menarik jika sesekali kita keluar melihat
dunia nyata, dimana kita bisa membawa langsung barang yang dibeli.
Belanja
di pasar bisa menjadi kegiatan sosial yang bisa membuat persahabatan semakin
akrab. Tentu selain mendukung dan membantu perekonomian, kita secara tidak
langsung bisa melihat gambaran kehidupan ketika melakukan aktivitas belanja.
Akhirnya
ke Pasar Antri Baru Lagi
Salah
satu pasar yang ada di Kota Cimahi. Sama halnya seperti pasar tradisional
lainnya, menjual berbagai produk kebutuhan pokok dan sembako seperti seperti
mencari beras Kota Cimahi, terigu, gula, garam, sayur mayur, bawang, cabe,
ikan, ayam, dan lainnya.
Berbelanja
di pasar jenis tradisional yaitu produk-produk yang ada di jual dengan harga
rakyat, sehingga harganya murah bagi masyarakat, sebagaimana fungsi pasar pada
umumnya.
Terakhir
berbelanja di pasar antri itu bulan Desember 2021. Semenjak drama aktivitas
morning sick yang lumayan menyita waktu pagiku sehingga akhirnya berbelanja
lagi di warung terdekat atau supermarket terdekat. Karena sore hari, mencari
kebutuhan dapur tentulah sudah bubar.
Jumat,
06 Mei akhirnya pecah telor dengan berbelanja kembali. Sebuah kebahagiaan
ketika mampir ke tempat langganan beli sarapan dan langsung disambut
pedagangnya dengan, "Neng meni awis tepang, kamana wae atuh, suganteh tos
pindah." (Yang ga ngerti sunda silakan kira-kira aja artinya 😂😂😂).
Di
Pasar Antri Baru ini, penjual / pedagang dan pembeli bisa saling tawar menawar
untuk mendapat kesepakatan harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pedagang biasa juga memberikan diskon / promo atau potongan harga pada
pelanggannya. Pasar ini juga telah di modern kan oleh pemerintah setempat agar
nyaman untuk berbelanja dan jual beli. Walau sempat jadi berita terkait numpuk
sampah dan menang sih, semoga lebih baik lah ya kedepannya.
Ketika
sebagian besar suka kalap saat berbelanja online ataupun ke supermarket. Tapi
pengalamanku sendiri, sekalipun sudah bikin daftar belanja tetap saja belanja
di pasar tradisional itu bikin kalap 😆. Apakah ada
yang sama seperti diriku?
Penutup
Menarik
kan pengalamanku berbelanja di pasar tradisional kembali. Walaupun tempatnya
gak sebersih supermarket, tapi ternyata banyak keuntungannya kalau ke sana.
Awalnya mungkin agak risih ya melihat kondisi pasar tradisional. Namun, sekali
mencoba belanja di pasar tradisional, kamu bakalan kangen untuk ke sana lagi.
Wah selamat, baru tau kalo sedang mengandung
ReplyDeleteSemoga lancar ya, ibu dan janin sehat hingga hari lahiran
Saya juga hobby belanja di pasar karena banyak macamnya, sayurannya juga seger2
dan pastinya murah
Kalo saya sih senengnya belanja di Ciroyom, murah bangeudddd
Kenapa yach pasar tradisional itu tidak bersih. Jika pasar tradisonal bersih tentunya orang yang ke pasar modern bisa beralih ke pasar tradisional.
ReplyDeleteUdah lama ga ke pasar traditional, memang lebih seru sih 😁
ReplyDeleteSetuju banget. Ke pasar itu paling suka dari barang-barang yang harganya ini jauh lebih murah dari belanja di tempat lain.
ReplyDeleteSaya mah jadi penasaran, jadi teteh lagi isi nih? Waahh selamat yaaa, semoga kehamilannya lancar, Dede itu sehat dan persalinan juga lancar. Kalo ngomongin belanja ke pasar, saya paling suka. Soalnya pilihannya banyak, bisa nawar dan harga lebih murah dari warung tetangga. Kadang bikin list belanja kadang juga gak. Kalau kalau sih gak pernah, mungkin karena udah biasa belanja ke pasar kali ya. Awal awal sih iyaaa, wkwkwkwk. Pokoknya belanja ke pasar its the best lah.
ReplyDeleteMaaf banyak typo karena otomatis keyboard 🤣 maksud "kalau kalau" adalah kalau kalau 🤣🤣🤣🤣
DeleteKalau ke pasar tradisional itu memang sesuatu yang membuat kalap juga kak Hahah.
ReplyDeleteSoalnya kan bisa lihat langsung, dan ceki-ceki barangnya.
Ke Pasar tradisional tuh punya sensasi tersendiri yaa. Apalagi setelah lama ga kesana jadi euforianya happy banget.
ReplyDeleteAku suka jugaa, tergantung kebutuhan yg akan dibeli, kebanyakan nganter si mama/temen yg memang pengen explore pasar
Aku sempet bingung gimana pemenggalan membaca judulnya. Oalaah ternyata nama pasarnya Antri Baru, hehe unik banget.
ReplyDeleteKalo aku jujur aja bukan tim belanja di pasar :') tapi emang keunggulan belanja d pasar tradisional itu harga dan pilihannya ya
Iya benar, kadang bikin lapar mata kalau lihat barang yang menarik di pasar padahal itu di luar barang kebutuhan yang ada di daftar list belanja, hahaha..kalap terutama soal membeli buah
ReplyDelete"rekreasi" ke pasar udahlahhh paling bener 😆 ga terlalu menyita budget rumah tangga. Pokoknya enjooyy klo jalan2 ke psr tradisional yakkk
ReplyDeleteNggak terlalu suka ke pasar tapi suami suka banget ke pasar, tiap minggu dia ke pasar meskipun nggak beli apa"
ReplyDeletePas baca pertama mikir ini nama tempatnya Antri Baru ya. Rada lucu gitu menurut saya yabg baru dengar.
ReplyDeleteSuami saya juga suka mengajak ke pasar tradisional, kalau untuk yang mudah ditawar ya sama mau. Tapi kalau urusan belanja sepatu dan baju saya pikih ke toko pas saja. Saya tak pandai menawar barang. Beli pisang saja yang menawar suami.
Alhamdulillah ya bisa ke pasar tradisional lagi .. penasaran, kalapnya kayak bagaimana, Mbak? :)
ReplyDeleteauto roaming wkwkwk, kalau ke pasar tradisional banyak jajanan lokal yang menggoda wkwkwk
ReplyDeletesaya bingung lo tadi, ternyata nama pasarnya, pasar antri to
Toss Mbak, saya pun tipe yang kadang jadi kalap kalau belanja offline.. hehe Makanya kadang demi kebaikan bersama, akhirnya seringkali pilih online. Tapi belanja offline memang bikin rindu juga sih terkadang.
ReplyDeleteSemoga sehat selalu kehamilannya ya.
ReplyDeleteSaya setiap belanja masih ke pasar tradisional. Malah di kabupaten Cianjur di kecamatan tempat saya tinggal ini, pasarnya hanya ada dua hari dalam seminggu. Yaitu Selasa dan Jumat. Sangat tradisional sekali, bukan? Selain Selasa dan Jumat ya pasar gak seramai biasa.
Seru, aku juga suka belanja di pasar. Banyak nemu hal baru. Cuci mata juga. Niat mau beli abc malah beli d e f juga haha
ReplyDeleteWaktu hamil anak pertama, saya tetap pergi ke pasar dan membawa setidaknya 10 kg belanjaan untuk stok seminggu. Maklum, mesti mengencangkan ikat pinggang dengan cara masak sendiri. Tidak jarang saya berhenti sekedar untuk mengambil napas atau meregangkan tangan yang pegal. Jalannya lurus saja menuju rumah, tapi kalau dihitung-hitung sambil membawa perut besar, lumayan sekali capeknya.
ReplyDeleteWah senangnya ya mbak, aku juga dulu anak ketiga lumayan parah mabuknya bahkan mau nasi yang baru mateng aja bikin mual, syukurlah hanya berlangsung trimester awal jadi trimester selanjutnya bisa makan dan beraktivitas normal. Semangat ya mbak, bisa kepasar lagi.
ReplyDeleteEnaknya belanja ke pasar tradisional itu harganya bisa lebih murah dibanding supermarket/minimarket. Untungnya pengelola pasar membenahi beberapa pasar tradisional agar lebih nyaman. Ada juga pasar yang dibikin pasar modern (seperti di BSD Serpong, pasar tradisional tapi dibikin semi mol, lantai tekel, bersih, nyaman).
ReplyDeleteAku waktu hamil juga off g kepasar dan pas udah lahiran semeng banget bisa belanja belanja lagi di pasar. Kadnag sudah hapal sama bebrapa penjual di sana hehehe
ReplyDeleteaku sampai sekarang masih suka ke pasar sendiri mbak ketimbang beli online. dulu pernah sih nyoba beli pakai jasa kurir gitu bagus sih dipilihin barangnya cuma kena biaya tambahan kan jadinya aku mending beli sendiri. hihi
ReplyDeletePertama kirain salah ketik, nama pasarnya unik, Pasar Antri Baru.
ReplyDeleteSenang kalau ke pasar ya, bahan makanan segar berlimpah dan harga pun lebih murah, meski ya gitu deh agak ilfil sama sampah.
Selamat atas kehamilannya ya mba. Btw sudah 3 tahun ini aku nggak pernah ke pasar. Cuma ngandelin abang tukang sayur dekat rumah hihi
ReplyDeleteWah... Kata temen serumah aslinya deket situ juga teh, jangan² kalian tetanggaan...
ReplyDeleteKangeen..
ReplyDeleteKe pasar ini memang aktivitas jual-beli yang paling seru. Rasanya kalau dapat barang dengan harga terjangkau dan banyak tuh...seneng banget.
Barakallahu fiik, kak..
Sehat-sehat selalu.
Bener banget mba nggak bisa dipukul rata kehamilam itu aku ngerasain sendiri soalnya hehhehe. Hapu kalau kepasar harganya bisa ditawar dan macam macam apa aja ada
ReplyDelete