Sekolah
merupakan tempat terbaik dalam membentuk karakter dan mengembangkan potensi
serta minat peserta didiknya. Sekolah adalah rumah kedua dan tempat teraman bagi
peserta didiknya untuk berekspresi dan membangun hubungan sosial dengan teman
sebaya. Dengan memperoleh pendidikan, peserta didik tidak hanya dibekali ilmu yang
bersifat akademis tetapi kemampuan sosial yang baik.
Sobat
Jelajah Mia tentu melihat beberapa waktu kebelakang, berita baik di nasional
maupun media sosial, kita seolah dibuat terhenyak dengan pemberitaan akan adanya
perlakukan kekerasan dalam lingkungan sekolah. Bentuk kekerasan tersebut tidak
hanya menyerang secara fisik tetapi juga dalam bentuk psikis.
Siswa
yang mengalami kekerasan cenderung akan murung, trauma, dan sulit menyampaikan
pendapatnya. Bahkan disaat berani untuk menyampaikan pendapat, stigma ketimuran
bahwa itu aib dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan menjadi cara
meruntuhkan keberanian siswa. Lalu
bagaimana cara mencegah kekerasan di sekolah?
Sebelum
masuk cara mencegah kekerasan di sekolah, mari kita belajar tipis tentang apa
definisi kekesaran tersebut, terutama kekerasan di sekolah
Definisi Kekerasan dan Posisinya dalam Pendidikan
Pada
dasarnya, bentuk bentuk kekerasan dalam pendidikan dapat berupa tindakan bullying, pelecehan seksual, dan
ancaman. Berbagai bentuk-bentuk kekerasan tersebut secara langsung dan tidak
langsung dapat menyebabkan seorang individu menjadi ketakutan saat berada di
sekolah. Rasa takut itulah yang dapat menghambat rencana, cita-cita, dan tujuan
yang hendak diperoleh oleh seorang indivdu. Bahaya sekali ga sih sobat Jelajag
Mia, lalu, apa sih sebenarnya yang
dimaksud dengan kekerasan?
Menurut World Health Organization (WHO), kekerasan didefinisikan sebagai penggunaan kekuatan fisik atau kekuasaan yang biasanya disertai dengan ancaman, sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak lain, seperti cedera, kematian, kerusakan psikologis, atau pelanggaran hak-hak lain.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengartikan kekerasan sebagai sebuah bentuk perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka kekerasan adalah tindakan destrukti yang dapat
menghancurkan hidup dan harkat seseorang.
Oleh
karena itu, sangat penting untuk dapat mencegah berbagai bentuk kekerasan
sekecil apapun. kita harus memikirkan berbagai cara terbaik, terutama yang
berprofesi sama seperti Jelajah Mia yaitu sebagai guru. Peran guru punya tuntutan
dan beban moral yang besar terhadap cara mencegah kekerasan di sekolah.
Guru
memiliki peran menjadi penengah dari semua kekhawatiran terhadap kekerasan di
sekolah. Tetapi, perlu diingat juga bahwa tugas untuk mencegah kekerasan dalam
pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak. Semua orang harus memiliki peran
dan kendali secara, mulai dari wali murid, bapak/ibu guru, civitas sekolah, dan
siswa itu sendiri.
Nah,
Jelajah Mia mau berbagi pengalaman tentang bagiaman mencegah kekerasan di
sekolah. Simak penjelasan sampai akhir ya!
4 Cara Mencegah Siswa Melakukan Kekerasan
Bentuk-bentuk
kekerasan oleh siswa memang dipengaruhi oleh lingkungan di luar sekolah seperti
keluarga, teman sebaya, dan faktor lainnya. Namun, mau tidak mau, suka tidak
suka, kebiasaan mereka selama di luar sekolah tersebut harus selalu kita awasi sebab
sekalipun siswa keluar gerbang, mereka tetap membawa nama sekolah.
Selain
dengan memberikan mereka nasihat-nasihat dan stimulasi untuk melakukan
perbuatan baik selama di sekolah. Ada juga cara untuk dapat mencegah kekerasan di
sekolah, ini berdasarkan sudut pandang Jelajah Mia yang juga sebagai guru di
sekolah. Apa saja caranya? Simak
uraiannya sampai selesai ya!
1. Menanamkan Nilai-Nilai Positif
Peserta
didik perlu mendapatkan pengajaran yang tepat kepada siswa perihal nilai-nilai
positif seperti sikap toleransi, kerja sama, keberagaman, empati, dan
solidaritas. Seolah basi dengan istilah itu, tapi penting untuk diterapkan. Nilai-nilai
tersebut dapat membangun kepekaan dan kepedulian mereka terhadap fenomena di
luar dirinya.
2. Memberikan Pemahaman tentang Konflik dan Cara Mengatasinya
Setiap
masalah pasti akan ada terselesaikan, tetapi yang perlu dipahami bagaimana
memahami konflik tersebut dan cara mengatasinya.
Hal
sederhana dengan cara memberikan pemahaman tentang konflik dan cara-cara
positif untuk mengatasinya dan tidak merugikan orang lain. Kita dapat
memberikan contoh tentang bagaimana menangani konflik dengan baik dan
menjelaskan bahwa kekerasan tidak selalu merupakan solusi yang tepat.
3. Melibatkan Orang Tua
Sekolah
memang rumah bagi siswanya, tetapi rumah
tetaplah menjadi rumah utama bagi siswa. Kita akan tahu gambaran perilaku siswa
dirumahnya. Hal yang bersifat langkah dalam mencegah dan menyelesaikan, bisa
diteruskan treatmen-nya di rumah.
4. Melakukan Pendekatan Personal
Sebagai
guru secara tidak langsung kita akan mengenali keseharian dan perilaku siswa
kita. Bahkan akan peka terhadap perubahan perilaku siswa dan mewaspadai
perilaku yang tidak wajar seperti kekerasan verbal, mudah marah, intimidasi,
atau agresif.
Pendekatan
secara personal dapat membantu siswa mengatasi masalah perilaku tersebut
sehingga siswa dapat menghindari perilaku kekerasan di sekolah.
Bisa
jadi ada masalah yang dibawa dari luar lingkungan sekolah yang mempengaruhi perilaku
siswa tersebut. Dengan melakukan pendekatan personal, kita dapat menggali lebih,
apa yang sedang dialami oleh siswa tersebut.
Penutup
Ayo!
bersama-sama kita hindari berbagai bentuk kekerasan di sekolah melalui empat
cara pencegahan di atas. Bapak/Ibu hendaknya menjaga lingkungan pembelajaran
yang positif, aman, dan bebas dari kekerasan.enjadi teladan dalam membentuk
lingkungan yang aman dan damai di sekolah.
Adakah
sobat Jelajah Mia yang mau berbagi saat mengalami kekerasan zaman di sekolah?
Atau ada yang mau memberikan cara lain dalam mencegah kekerasan di sekolah
ah, relate banget sama kondisi sekarang ni, kenapa makin sering denger berita kekerasan teman sebaya ya, masih pada sekolah pula
ReplyDeleteKadang memang di luar nalar. Mengapa ya semakin ke sini semakin banyak tindak kekerasan di sekolah. Meskipun jeli ditutupi, pada akhirnya terkuak juga. Sebenarnya harus metode yang bagaimana yang bisa merangkul semua pihak agar tidak ada kekerasan di sekolah ya. Ini yang masih menjadi peer untuk kita semua.
ReplyDeletesedih banget ya mba diluaran sana belakangan ini banyak sekali kejadian kekerasan yang dilakukan ke dan oleh anak-anak kecil, sehingga beberapa sekolah bukan lagi tempat terpercaya untuk menitipkan anak-anak. Jadi kita sebagai orangtua wajib banget untuk bangun sikap baik dan tegas dari rumah ke anak-anak, selain itu komunikasi dengan guru dan semua pihak terkait juga harus diperbaiki, sehingga jika ada kejadian kekerasan dapat dtindaklanjuti segera dan semua bersikap adil dan jujur
ReplyDeleteKasus kekerasan di sekolah ini belakangan semakin memprihatinkan, ya, Kak. Semoga hal itu bisa segera teratasi dengan baik.
ReplyDeleteSedih banget sih, soal kekerasan ini. Cuma, untuk anak laki, kadang kita perlu kasih kepercayaan saat dia bilang baik-baik aja padahal menurut kita dia udah dirundung. Sebab, dia juga punya harga diri yang tinggi
ReplyDeleteMiris banget. Apalagi saat ini kebebasan anak-anak mengakses tontonan yang tidak beradab. Ya Allah... makasih edukasinya mba
ReplyDeleteMiris ya melihat berita sekarang itu perundungan, bullying, dan perkelahian tawuran terus terjadi. Itu semua pasti karena salah edukasi dan kebebasan anak dalam akses hal yg sebenarnya belum cocok untuk usia mereka
ReplyDeleteKekerasan atau bullying ini menurut saya perlu diminimalisir dengan kerjasama antara pihak keluarga, sekolah dan pemerintah. Kompleks sekali karena kadang perundungan justru dari lingkungan sekolah, nggak hanya sesama siswa tapi juga guru secara verbal dan mereka nggak sadar. Atau dari lingkungan keluarganya juga bisa. Duh, sedih banget kalo denger berita-berita perundungan. Bikin insecure sama anak di sekolah. Hiks..
ReplyDeleteSelalu berdoa semoga anak kita dilindngi dari korban kekerasan ini, semoga para orangtua dimudahkan dalam mendidik anak aamiin
ReplyDeleteIsu ini emang urgen untuk dibahas. Apalagi akhir-akhir ini viral kasus kekerasan pelajar sekolah seperti yang di Cilacap misalnya. Mungkin selain dari sisi sekolah, dari sisi orang tuanya juga harus diperhatikan
ReplyDeleteJadi keinget dulu adekku juga pernah jadi korban bully, langsung kusamperin sih pelakunyaa heheh dan aku bilangin baik2, lalu alhamdulillaah gak ada bully2 lagi
ReplyDeleteHuhu sedih banget
ReplyDeleteAkhir akhir ini banyak berita tentang kekerasan di sekolah
Semoga tips ini bisa membantu untuk mencegah kekerasan di sekolah ya
Miris deh, bikin patah hati
ReplyDeleteTapi memang nilai-nilai positif, pemahaman konflik, keterlibatan orang tua, dan pendekatan personal adalah kunci untuk menciptakan perubahan positif. Jadi semua memang harus terlibat ya, jangan angkat tangan, apalagi saling menyalahkan
sedih banget kalau ada berita kekerasan di sekolah ini soalnya sudah semakin parah kasusnya. kalau dulu mungkin bully-nya cuma ngata-ngatain ini sampai korbannya masuk rumah sakit bahkan di kotaku korban malah nekat menusuk pembully-nya karena tak tahan lagi
ReplyDeleteSemakin menyeramkan kalau liat beberapa berita viral mengenai perilaku anak zaman sekarang. Kalau aku diskusi ama suami, suka dibilang "Doa, mi.. jangan liat berita yang jelek-jelek terus.."
ReplyDeleteKalau ada yang berkenan berbagi seperti ini, aku jadi tercerahkan.
Karena bullying ini adalah perilaku agresif dan destruktif, jadi langkah apa yang bisa orangtua lakukan kalau bertemu dengan korban atau pelaku?
Akhir akhir ini marak banget pembulian ya. Aku kadang curiga ke keluarga anak yang menjadi pelaku. Apakah mereka melakukan kekerasan juga di rumah pada anak mereka? Hal ini perlu diselidiki lagi.
ReplyDeleteMiris banget dengan banyaknya kasus-kasus bullying di sekolah yang banyak berseliweran di media akhir-akhir ini. Perlu kerja sama semua pihak untuk mencegah kasus-kasus kekerasan ini terjadi. Guru, orang tua, dan siswa itu sendiri harus berperan aktif untuk mencegah bullying
ReplyDeleteSerem sekali yaa jika ada kasus bullying di sekolah. Dengan membaca artikel ini kita jadi paham bagaimana menghindari bulying di sekolah. Makasih ka tulisannya
ReplyDeleteSekolah yang seharusnya jadi tempat teraman malah jadi bikin orang tua khawatir takut disekolahnya kenapa² ya. Makanya peran orang tua di rumah juga penting bgt ya untuk mendidik dan mengedukasi anaknya untuk selalu dalam koridor yg baik
ReplyDeleteKadang-kadang aku suka bingung karena kok bisa ada kekerasan di lingkungan pendidikan. Jelas sekali bahwa pada pelajaran PKN, diajarkan tentang budi pekerti dan norma bahkan menghargai teman dan guru. Betul banget bahaa mencegah kekerasan adalah tugas bersama antara guru, anak, dan orang tua di rumah. Tapi, kenapa ya sampai saat ini masih ad aja kekerasan sesama murid atau bahkam guru ke muridnya?
ReplyDeleteMemang banyak faktor yang menyebabkan Kekerasan di sekolah. Jadi memang butuh banyak aspek juga utk mengatasinya. Betul banget bahwa butuh ada sinkronisasi antara pihak sekolah dan orang tua supaya perilaku bullying dan sejenisnya bisa dicegah.
ReplyDeleteSetuju deh.. memang kekerasan di sekolah bisa jadi karena ada masalah yang dibawa dari luar lingkungan sekolah yang mempengaruhi perilaku siswa tersebut... Jadi memang guru perlu lebih ekstra sepertinya melakukan pendekatan secara personal.. supaya bisa sedikit banyak membantu siswa mengatasi masalah perilaku tersebut..
ReplyDeleteKalau dipikir-pikir, sebenarnya kekerasan di sekolah itu pasti selalu terjadi dari generasi ke generasi. Papa saya dulu cerita kalau beliau juga korban bully. Namun, karena perkembangan teknologi, bullying atau berbagai bentuk kekerasan lain di sekolah jadi lebih mudah terekspos secara luas. Namun, saya setuju dengan tips yang mbak mia bagikan. Hal pertama yang paling penting untuk bisa mencegah kekerasan di sekolah adalah upaya menanamkan nilai moral yang positif kepada anak.
ReplyDeleteSetuju mbak. Sangat miris kalau baca berita banyak korban bulyying yang akhirnya bunuh diri. Anak-anak harus ditanamkan sejak dini, termasuk dalam Alquran bahwa kita tidak boleh mngolok-olok atau mengejek satu sama lain.
DeletePernah denger ustadz Bendri bilang gini "kalo ada anak yang melakukan kekerasan di sekolah, anak tersebut biasanya "bermasalah" dari orangtuanya." Wallahualam
ReplyDeleteKang Sugianto_Permasalahan bullying di sekolah bisa dilakukan penanganan dengan baik jika orang tua mau kooperatif. Soalnya ada kadang ortu yang ga mau anaknya disalahkan, padahal di rumah si ortu juga ga pernah tahu bagaimana kelakuan anak. Jadi ortu kudu ikut mencegah melalui anak-anak mereka
ReplyDeletepembullyan di sekolah ini macam rantai makanan yang enggak pernah putus. Ada saja hal yang memicu peserta didik yg secara tidak langsung sebenernya itu pembullyan. Misalnya, panggil nama bapakb
ReplyDeleteAnisa Alfi - ngeri sekarang ya dunia pendidikan, bahkan anak-anak SD aja katanya lebih tinggi tingkat kekerasannya dibandingkan SMP SMA.
ReplyDeleteKekerasan di sekolah bukan hanya tanggung jawab pihak sekolah saja, perlu kerjasama antara sekolah dan orang tua untuk mencegah terjadinya kekerasan di sekolah, karena bagaimanapun juga sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak. Tentunya kita menginginkan anak-anak berada di tempat yang aman dan nyaman, bukan.
ReplyDeleteSuka ngeri dengan pemberitaan akhir-akhir ini apalagi sekarang pelaku pembully dengan terang-terang merekamnya lalu di viralkan..keterbukaan sekolah dan orangtua harus menjadi kunci untuk mencegah kekerasan di sekolah
ReplyDeleteTentang Kekerasan di sekolah semakin banyak terjadi dan sangat mengerikan bahkan. Banyak opini dan saling menyalahkan baik.orang tua, lingkungan, siswa itu sendiri dan pihak-pihak lain untuk itu perlu adanya dukungan semua pihak untuk memberantasnya mulai dari akar dan memberikan rehab yang sesuai ...
ReplyDeleteAkhir² ini kabarnya kurang enak didengar dan miris mulai dari bullying, kekerasan atau tindakan² yang kurang pantas diperlakukan dr murid k guru atau sebaliknya...perlunya adanya kerjasama yang baik antara sekolah, pemerintah dan masyarakat ...
ReplyDeleteNGeri banget ya kak sekarang baca berita, selalu ad asaja kasus kekerasan di sekolah. Semoga ke depannya para siswa dapat teredukasi dengan baik bahwa bullying itu tidak diperbolehkan
ReplyDeletepencegahan kekerasan ini memang harus dimulai sedini mungkin sejak di bangku sekolahan.
ReplyDeleteHayoo... sapa di sini yang anaknya pernah jadi korban kekerasan di sekolah? SAya ikutan angkat tangan lho... KArena anak mbarepku dulu pernah jadi korban. Untungnya bisa diselesaikan dengan kekeluargaan. Setuju kalau orang tua harus terlibat aktif dalam mencegah siswa melakukan kekerasan.
ReplyDelete