Sobat
Jelajah Mia masih memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti, “Nanti mau jadi apa,
ya?”, atau “Kalau kerja bagusnya sesuai passion atau realistis aja?”, bahkan yang
lebih dalam “Kenapa hidupku masih gini-gini saja?”
Tapi
tenang, pertanyaan seperti itu sebetulnya sangat normal, kok! Kita pasti pernah
ada di masa tidak baik-baik saja dan mempertanyakan diri kita.
Setelah
sebelumnya sama Jelajah Mia diajak bersejarah di novel perempuan bersangkurmerah, sekarang sobat Jelajah Mia mau diajak untuk refleksi diri. Buku apa lagi
sih?
Buku
You Do You karya Fellexandro Ruby terdapat sharing pengalaman penulisnya
tentang kehidupan karir. Yuk, kita simak 4 hal yang menarik dari buku You Do You karya Fellexandro Ruby ini!
Sebelum
masuk ke hal yang menarik dari buku ini, kita kenali dulu identitas dari
bukunya. Jadi nanti sobat Jelajah Mia ga salah baca bukunya.
Identitas Buku You Do You
Judul
Buku : You Do You
Discovering
Live Through Experiments and Self-Awareness
Penulis
: Fellaxandro Ruby
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal
: 256 halaman
Cetakan
kedua : Desember 2020
ISBN
: 978-602-4935-1 (pdf)
Baca
melalui aplikasi Gramedia Digital
Buku
ini konon sangat hits sekali di sosial media karena penulisnya sebelum
membukukan bukunya suka berbagi di kanal sosial medianya. Gambaran isi bukunya
gimana sih? Nah, Jelajah Mia akan bagikan blurb dari buku ini biar ada gambaran
bagaimana isi bukunya.
Blurb Buku You Do You
"Mas,
gimana kalau passion gue belum menghasilkan?"
"Mas,
apakah lebih baik jadi generalis atau spesialis?"
"Mas,
gue pengin bisa ganti haluan karier di bidang yang lain, bisakah?
"Mas,
gue lagi di tengah-tengah quarter-life crisis. Help me."
"Mas,
gue bingung ikigai gue apa."
"Mas,
emang di usia 30 nanti, secara finansial gue udah mesti punya apa aja?"
"Mas,
berbagi dong proses lo menuju ke Rp1M pertama."
I
feel you. Gue juga pernah mengalami keresahan yang sama. Faktanya, satu dekade
pertama dalam perjalanan karier gue dihabiskan untuk bereksperimen dengan
sembilan macam role yang berbeda, sampai akhimya gue menemukan ikigai.
Sales,
petugas lelang, operator alat berat, travel blogger, food photographer,
penyanyi, social media manager, product manager di sebuah tech startup, sampai
pengusaha
pernah gue jalani.
Menariknya,
semua kegalauan dan pencarian itu mulai terjawab dengan sendirinya ketika gue
bisa menjawab pertanyaan: "Who are you?"
Ketika
gue mengenal diri sendiri, maka pada titik itulah gue menemukan jawaban bahwa
"your life (career, business, relationship, and finance) should be an
extension of who you are".
Buku
ini nggak ngasih jawaban langsung, tapi ngebantu merefleksi diri, melihat ke
dalam, mengurai situasi, supaya lo bisa menemukan sendiri jawaban, kapan pun lo
bertemu dengan persimpangan.
Let's
begin THE JOURNEY of finding YOURSELF
Setelah
lihat blurbnya, sudah tergambarkah isi bukunya? Bisa tersimpulkan bahwa buku
ini masuk ke kategori Self Improvement. Apa itu Self Improvement?
Self improvement
Self
improvement ialah segala bentuk upaya, kegiatan, atau tindakan yang diambil
untuk meningkatkan kemampuan diri, minat, bakat, potensi, kesadaran diri,
keterampilan hingga kualitas kehidupan dengan tujuan agar menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Self improvement atau pengembangan diri dapat dilakukan oleh
siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Pada
hakikatnya, self improvement memanglah sesuatu yang sudah menjadi tanggung
jawab bagi diri individu. Hal itu karena, dalam meningkatkan kualitas dan
pengembangan diri, diharuskan adanya kemauan yang berasal dari diri individu
tersebut, bukan dari orang lain.
Melakukan
self improvement atau pengembangan diri juga harus dilakukan oleh semua
individu, tidak memandang usianya, jenis kelamin, kondisi diri individu
tersebut, ataupun yang lainnya. Sebab, dengan melakukan pengembangan diri atau
self improvement justru akan membangun diri individu tersebut menjadi pribadi
yang lebih baik
Sumber
: Gramedia
Melihat
pemaparan diatas, buku You Do You ini termasuk ke kategori self improvement.
Setelah Jelajah Mia baca, ada beberapa insight yang didapat. Apa saja?
4 Hal yang Bisa Dipelajari dari Buku You Do You
1. Self-awareness adalah Kunci
Di
buku You Do You karya Fellexandro Ruby ini, self-awareness bisa dibilang adalah
hal yang paling penting. Kalau gak paham
diri sendiri, gimana mau paham sama apa yang kita mau?
Buku
you do you ini mengingatkan kita buat selalu memahami diri sendiri sebelum
mengambil keputusan apa yang mau kita ambil.
Setelah
membaca ini, kita akan sangat mengurangi untuk membandingkan diri dengan orang
lain. Mengutip kalimat yang penulis sampaikan,
“Setelah lo tahu nilai-nilai lo, lo nggak akan lagi sibuk membandingkan pencapaian diri lo dengan pencapaian teman lo. Well, simply because you value different things. And that’s okay.”
2. Passion Kita Udah Jadi Skill Belum?
Passion
memang penting banget buat bikin semangat bekerja dan berkarya. Namun
pertanyaannya, passion yang kamu yakini itu udah jadi skill belum?
Nyatanya,
passion aja gak cukup karena perusahaan gak bakal meng-hire orang yang punya
passion aja, tapi skill juga penting banget. Pada buku ini dibahas bagaimana
passion itu dan apa bedanya dengan talenta.
Nah,
buat yang udah menemukan passion hidup, selamat ya! Jangan patah semangat buat
terus asah passion lo biar jadi skill yang bakal berguna buat kehidupan karir
atau pribadi.
3. Kegagalan selamanya gak jadi kegagalan
Kegagalan
sering terjadi di saat kita lagi nyoba
atau mengejar sesuatu. Normal sekali, kok! Kalau kata pepatah,
“Sedih boleh, tapi jangan menyerah”
Daripada
kita mikirin kegagalan sebagai kekurangan yang bikin kita menyerah sama keadaan.
Mari coba mikir, gimana kalo ternyata
kegagalan itu membawa atau jadi batu loncatan untuk kehidupan yang lebih baik?
Kita
tidak akan pernah tau kalau tidak dicoba lagi, kan? Jadi tetap semangat!
4. Temui dan Cari Terus Ikigaimu!
Tentu
sudah tidak asing dengan ikigai, buku you do you juga mengajak kita untuk
mengenal ikigai kita. Lalu apa ikigai itu?
Ikigai
adalah konsep orang Jepang buat memaknai tujuan hidup. Di buku You Do You, Ruby
mengajak pembaca buat mencari Ikigai mereka masing-masing.
Tentu
aja, semua individu mempunyai makna hidup yang berbeda-beda. Ikigai itu sangat
memungkinkan berubah-ubah seiring berjalannya waktu.
Nah,
Ikigai sobat jelajah mia apa, nih?
Semua Balik Ke Diri Kamu Lagi
Seperti
judul dari buku ini, You Do You, semua akan kembali ke diri kamu lagi. Kamu adalah
orang yang paling mengetahui diri kamu sendiri. So, you do you.
Penulis
juga seolah-olah mengajak para pembacanya untuk tidak berpatok sama buku ini
aja, tapi silakan belajar juga dari berbagai referensi lainnya.
Buku
ini juga bisa membantu kamu yang sedang galau tentang tujuan hidup dan karir. Buku
ini cocok untuk usia 20-30 tahun yang masih bingung dengan diri sendiri dan
tujuan hidup.
Penyampaian
redaksi pada buku ini menggunakan bahasa populer, jadi cocok sekali buat
kalangan anak muda dan ringan sekali, cuma emang berasa jaksel banget.
Penutup
Bagaimana,
tertarik untuk baca buku you do you? Jangan- jangan sudah baca bukunya juga?
Jelajah Mia merekomendasikan buku “You Do You: Discovering Life through
Experiments and Self-Awareness” karya Fellexandro Ruby untuk dibaca, dipahami,
dan dipraktikkan khususnya bagi generasi millennial dan iGeneration.
Aku mau baca buku ini maju mundur, karena kurang sreg kalau di buku (bukan novel) pakeknya 'gue-lo' gitu.. tapi kalau liat pembahasan ini kayanya menarik ya
ReplyDeleteMenarik banget bukunya. Jadi penasaran, ikigai itu tepatnya apa ya? Coba cari bukunya deh
ReplyDeleteBagus nih buat semua orang karena kita semua pasti pernah mengalami fase tak yakin dengan diri sendiri, meragukan jalan yang sudah diambil.
ReplyDeleteJadi penasaran pingin baca langsung ini buku .keren dan menarik sekali ulasannya.
ReplyDeleteSeringkali pertanyaan seperti ini muncul di beberapa tahapan usia. Galau dan cemas itu wajar yaa.. Tapi harus segera menemukan jawabannya supaya gak hilang arah. Suka banget sama penyampaian hingga solusi yang seolah mengajak pembaca "Yuk, kita bisa menemukan passion kita" melalui buku You Do You.
ReplyDeleteSepertinya buku ini Sederhana. Tapi ternyata bahasan isinya dalam banget ya...
ReplyDeleteMengenali diri sendiri saja masih segitu susah apalagi mencakup semuanya ya
Judulnya menarik, simple tapi tampak berbobot. Terbukti dari isinya ya, ada banyak pelajaran yang bisa diambil. Self awareness ini memang penting, sih, terutama untuk bisa menemukan apa sih sebenarnya yang kita butuhkan dan apa yang semestinya jadi prioritas kita dalam hidup.
ReplyDeleteBagus nih bukunya, dan cocok dibaca untuk semua usia, terutama mahasiswa yang notabene masih berpijak antara dunia sekolah/kampus dan dunia baru yang menuntut kemampuan lebih agar bisa bersaing dengan banyak orang. Ternyata untuk meningkatkan potensi diri dan keluar dari zona nyaman, ngak mudah butuh semangat dan konsistensi dalam menjalaninya.
ReplyDeleteMbak bukunya menarik banget, suka dengan buku semacam ini apalagi saat semuanya sedang tidak baik-baik saja, btw ini ada di Ipunas ga ya
ReplyDeleteBukunya bagus Kak. Memang paling penting itu menyadari siapa kita ya sebelum akhirnya memutuskan akan melakukan apa atau akan fokus ke mana. Saya pun sampai usia sekarang masih sering bimbang dengan istilah passion ini. Tapi yang saya tahu, passion ga akan berarti apa-apa tanpa action ya.
ReplyDeleteAku tahun kemarin baca buku ini juga mbak dan memang bagus banget. Enak dibaca dan relate banget sama kondisi kita. Sayang banget aku belum punya buku fisiknya nih cuma punya yang digital
ReplyDeletesukaakkk bgt dengan konsep dam konten buku ini.
ReplyDeleteapalagi penulisnya adalah konten kreator paporittt akohhh
mupeeenggg buat baca
dari judulnya sudah terlihat menarik.. relate dengan pertanyaan mendasar yang sering dialami setiap orang dalam mencari tujuan hidupnya.. ( nah baru tahu kan kalau bahasa Jepangnya adalah tujuan hidup) suka sukaa.. meskipun sudah tidak di range usia target reader buku ini, kayaknnya saya akan baca jika bisa menemukan buku ini, entah versi digital atau fisiknya
ReplyDeleteKegagalan tak selamanya jadi kegagalan, kegagalan mungkin jalan lain buat sukses suatau hari nanti ya. Bukunya memang bagus, membanty buat menyemangati diri
ReplyDeleteBagus nih kayaknya buat referensi instropeksi dan pengembangan diri. Masukin wishlist ah. Makasih referensinya, Kak.
ReplyDeleteMenariknya membaca buku adalah selalu ada nilai-nilai yang bisa dijadikan pelajaran yang tentunya membuat diri menjadi lebih baik karena mengevaluasi dan perbaikan.
ReplyDeleteSeperti halnya membaca buku ini ya mba, banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran.
Aku juga suka nih baca buku genre motivasi, apalagi kalu lagi ngedrop banget, penasaran dengan bukunya karena revieunya bagus
DeleteGagal hari ini pasti berhasil besok
ReplyDeleteHanya tinggal mau berusaha saja atau enggak
Pastinya semua akana da masanya
Buku incaran aku dari dulu, tapi masih ketunda karena duit. Sabar dulu deh, tunggu bukunya turun dari langit, hehe.
ReplyDeleteYes, ada rekomendasi buku pembakar semangat baru. Otw langsung ngantri di iPusnas hihi. Seneng banget sama buku yang bawaannya positif (atau bahkan ngegas) demi mengenali diri sendiri. Biar makin positif dan semangat
ReplyDeleteKadang-kadang passion tidak sesuai dengan realita ya...sepertinya buku ini bisa menjadi salah satu energi positif yang akan membawa kita dalam memilih suatu keputusan
ReplyDeleteini memang bahasa dalam bukunya pakai lo, gue ya mbak ?
ReplyDeleteBuku yang cocok buat pengembangan diri seorang remaja, menurutku.Jadi pengen punya juga.
sepertinya bukunya unik dan asik untuk dibaca, terima aksih reviewnya mbak mia
ReplyDeleteAaahhh aku pernah menanyakan ini semua sama diriku sendiri. Pernah galau gara² bingung menentukan karir pilih yg prestigious tapi gaji kecil atau yg biasa aja tapi gajinya besar, haha. Haduh pokoknya galau. Jadi pengen baca buku ini relate banget soalnya sama aku.
ReplyDeleteGaya bahasanya juga menarik yaa santai bgt. Baca ini di mana mbak?
Agak salfok dengan penggunaan lo-gue di buku ini. Tapi memang untuk menyesuaikan kali ya dengan target pembacanya dan juga agar terkesan santai dalam pembahasannya. Sepertinya cocok dengan target utama transisi gen Z
ReplyDeleteWah baru nemu buku nonfiksi yang menggunakan lo-gue. Sesuatu yang baru bagi saya. Cocok buat umuran adik saya yang masih kuliah.
ReplyDeleteKalau saya cocoknya sama tulisan Mbak Mia. Hi-hi. Bukan kebetulan saya yang lagi galau dipertemukan dengan artikel ini. Kuncinya temukan siapa diri ini dulu, ya. Nanti yang lain-lainnya tinggal mengikuti.
Menarique! Sepertinya ini buku harus segera masuk wishlist buku yang harus dibaca ya. You Do You karya Fellexandro Ruby aku catat dalam note aku deh. Setuju banget sama quotenya sedih boleh, tapi jangan menyerah. Sip. Okeh!
ReplyDeleteBlurb buku you do you sama banget seperti isi pikiranku. Qoute ngena Sedih boleh tapi jangan menyerah.. Ok I will do it
ReplyDeleteBelum pernah baca bukunya tapi pernah sedikit belajar tentang ikigai jadi gak sekedar passion tapi banyak pertimbangan lain untuk memilih karier. Setuju sama fokus pada nilai diri sendiri jadi gak sibuk membandingkan pencapaian sama orang lain.
ReplyDeleteAku belum pernah baca bukunya. Tapi lagi suka baca buku tentang self improvement begini. Kayaknya ini harus masuk wishlistku deh, yang hobi overthinking dan galau perkara masa depan hehe. Menarik.. Tapi aku lebih salfok ke penulisnya. Daebakkk, 10 tahun menjalani 9.macam peran kerjaan itu gimana ceritanya...
ReplyDeleteBagus nih bukunya buat dibaca, bukan hanya remaja, karena banyak juga yang udah usia dewasa tapi masih bingung mau ngapain.
ReplyDeleteTertohok ini sama bagian 'Passion kita udah jadi skill belum?'. Memang, proses menguatkan jati diri ini juga butuh skill yang tinggi. Perlu mengenali diri, biar gak salah arah. Ah, jadi pengen baca bukunya.
ReplyDeleteWow, pengalaman karir penulisnya beragam ya, akupun pernah mengalami yang namanya nyoba-nyoba berpindah dari satu profesi ke profesi lain cuma untuk menemukan passionku. Meskipun begitu, ada satu pekerjaan yg tetap aku pertahankan meski itu bukan passionku. Ah, ada baiknya dari belia emang kita udah punya arah tujuan ya
ReplyDeleteaku pernah mengalami pencarian diri selama bertahun-tahun apa yang pas buat aku tekuni, meskipun sudah ketemu, kayanya aku butuh baca buku ini deh, terimakasih ulasannya kak
ReplyDelete