Kakak-kakak
setelah selesai membaca buku, apa yang dilakukan? Meletakkannya di rak buku?
Atau berbagi pengalaman hasil membaca bukunya di sosial media?
Pembaca Buku di Era Digital
Dulu,
kalau mau mengirimkan komentar atau pendapat tentang buku yang kita baca ke
media cetak seperti koran dan majalah, dan para pembaca resensi buku pun hanya
bisa membaca resensi buku di media cetak tersebut. Namun, mengirimkan tulisan
ke media memerlukan waktu yang lama dengan persaingan yang ketat. Alhasil, review
tidak seperti sekarang yang bisa kita temu dengan mudah di berbagai media
Kini,
di era media sosial, penulisan reviw buku lebih banyak antusiasnya, terlihat
mulai tahun 2017, bermunculan komunitas literasi online yang menjadi wadah
untuk berkumpul para tukang baca buku. Sehingga tidak merasa sendiri memiliki
kebiasaan membaca buku.
Banyak
orang yang menulis review buku buku dengan bebas dan menarik tanpa harus
dibebani standar tinggi redaksi. Mereka tinggal mengirimkan tulisannya ke media
sosial atau pun blog pribadi, pembaca pun dimanjakan dengan banyaknya review
buku yang bisa menjadi bahan pertimbangan utama mereka sebelum membeli buku
tersebut. Atau istilah para pembaca buku, saling meracuni agar tergoda untuk
membaca buku yang kita baca.
Sebelum
kita berbicara tentang review buku, alangkah baiknya kita mengenal perbedaan
antara berita buku, sinopsis, resensi dan review. Bagaimana sih perbedaannya?
Berita Buku
Dalam
berita buku, yang ditulis adalah peristiwa, misalnya tentang peluncuran sebuah
buku baru, buku yang sudah cetak ulang puluhan kali, ulang tahun penerbitan
buku, penerjemahan buku ke bahasa asing, dan lain sebagainya.
Sinopsis
Sinopsis
adalah ringkasan isi buku. Tulisan sinopsis berfokus pada merangkum isi buku
dalam tulisan pendek, sehingga orang yang membaca sinopsis akan mendapat
gambaran seperti apa buku itu. Biasanya tulisan pendek ini bisa kita jumpai
saat akan membeli buku secara daring (online).
Peristiwa
yang ditulis itu berhubungan dengan buku, tapi berita itu bukan sebuah ulasan
tentang sebuah buku. Ya, tentu saja kadang ada sedikit (1-2 paragraf) sinopsis
buku tersebut, tapi ringkasan itu bukanlah inti dari tulisan tersebut.
Resensi
Resensi
berasal dari bahasa Latin recensio, recensere, yang berarti mengulas kembali.
Dalam bahasa Inggris disebut review atau melihat kembali. Dengan demikian kita
tahu, resensi itu bukan hanya pandangan sekilas seperti saat kita membaca
postingan di media sosial.
Dalam
penggunaannya, resensi kemudian dipersempit menjadi sebuah penilaian dan
pendapat terhadap sebuah karya berdasarkan referensi ilmiah.
Review
Review
berarti sebuah tinjauan, ringkasan yang terdapat perbandingan di dalamnya juga
pendapat pribadi disertai kesimpulan buku atau produk.
Review
ini bertujuan untuk memberikan informasi yang didasarkan dari fakta dan
analisis yang baik. Dengan adanya review, pembaca akan merasa mudah untuk lebih
mengetahui sesuatu berdasarkan pandangan orang lain yang telah dibuktikan
dengan analisis.
Apa
yang ditangkap setelah mengenal perbedaan dari cara menuliskan pendapat
terhadap sebuah buku? Nah, untuk selanjutnya Jelajah Mia akan membahas tentang review buku, nantikan, ya!
Istilah yang lain memang jarang diketahui ya mbak, orang awam hanya mengenal review, padahal secara definisi artinya sudah beda
ReplyDeletesebetulnya lebih mudah membuat resensi dibandingkan review, kalau menurut saya sih, karena saya tak perlu menilainya secara ilmiah
Resensi dan review tipis-tipis yang paham perbedaannya. Semoga nggak banyak yang tergelincir lagi setelah tahu perbedaan yang Mbak jelaskan hehe
ReplyDeleteSering ga ngeh ya dengan perbedaan seperti ini...yang sering dipahami ya dibaca untuk mendapatkan informasi
ReplyDeleteSaya pun kerap menuliskan kembali buku yang telah dibaca. Dari pemaparan di atas yang selama ini saya lakukan adalah review karena itu semacam opini. Yess, berarti nggak salah. He-he.
ReplyDeletekalau buku itu namanya resensi kan bukan review betul nggak kakak Mia eh bu guru Mia? Tapi aku lebih suka nulis review buku dari pada resensi buku ..pengikut gugel mbak wkwk
ReplyDeleteberarti review buku lebih mudah ya daripada resensi, karena ia bertolak dari pandangan pribadi yang bentuknya opini, kalo resensi jadi kaya bedah secara ilmiah, dan siap falsifikasi heu,, beraaat
ReplyDeleteberarti review itu ulasan atas sebuah karya berdasarkan pandangan pembuatnya, sedangkan resensi memberi penilaian singkat terhadap suatu tulisan, Berarti review dan resensi sama-sama ulasan sebuah karya. bedanya resensi menghasilkan nilai sedangkan review tidak, apakah benar seperti itu kak?
ReplyDeleteSebenarnya perbedaannya tipis banget ya kak, kadang soalnya saya menjumpai review yang di dalamnya diberi sedikit ringkasan tetapi ada pula yang berisi langsung pendapat mengenai buku tersebut
ReplyDelete