Dahulu,
orang menulis review dengan mengirimkan ke media cetak. Saat ini, dimasa era
sosial media seolah seperti memiliki media pribadi. Mereka tinggal mengirimkan
tulisannya ke media sosial atau pun blog pribadi.
Sebagai
pembaca kita dimanjakan dengan banyaknya review buku yang bisa menjadi bahan
pertimbangan utama mereka sebelum membeli buku tersebut. Lalu bagaimana cara
mereview buku?
Review
Buku
Pada
tulisan sebelumnya Jelajah Mia ajak Sobat Jelajah Mia untuk mengenal perbedaan antara berita buku, sinopsis, resensi dan review. Sesuai dengan janji
sebelumnya, sekarang kita bahas tentang bagaimana cara mereview buku.
Review
adalah ulasan dan penilaian, maka mau tak mau ada pendapat pribadi penulis
terhadap buku atau karya yang dibahasnya. Tentu saja, pendapat itu bukanlah sekedar
menuliskan pendapat dengan cara ngawur.
Penilaian
kita, meski subyektif, harus bisa dipertanggungjawabkan, apalagi sekarang zaman
dimana segala hal bisa direkam secara digital.
Bahkan
meski penilaian itu berupa kritik positif atau pujian. Tulisan review yang baik
itu lebih dari sekedar sinopsis atau deskripsi.
Memilih
dan Membaca Buku Dengan Baik
Sampai
di sini, kita mungkin sudah mendapatkan gambaran jelas untuk review buku. Dan
untuk memulai langkah awal dalam menulis review: yakni memilih buku dan
membacanya dengan baik.
Memilih
buku menjadi lebih penting bila kita berniat mengirimkan tulisan review ke
media massa ataupun sosial media. Setelah membaca, kita pun perlu memperhatikan
bagaimana cara membaca yang tepat agar kita dapat mereview buku dengan baik.
Pembaca
buku yang baik, tentulah dapat menghargai karya dengan cara yang baik, eh
maksudnya gimana? Bacalah buku secara resmi dan legal. Baca di aplikasi digital
dan e-book resmi yang memang dikeluarkan oleh penerbit dan penulisnya langsung.
Buku
fisik tentulah yang tidak bajakan. Tidak tergoda dengan murahnya buku ternyata
setelah di cek buku bajakan. Kalau pinjam buku gimana? Asal jangan lupa
dibalikin. Sudah cek kamu pembaca tipe apa?
“Setiap lembaran yang dibaca adalah buah hasil karya dari banyak pihak, yang sepatutnya dihargai. Mau dihargai? Hargai juga orang lain.”
Setelah
berpanjang lebar, mari kita masuk ke intinya. Bagaimana cara mereview buku?
Bagaimana
Cara Mereview Buku
Apa
saja cara mereview buku? Mari kita bahas satu persatu.
Sudut
Pandang
Sudut
pandang membantu tulisan kita tetap
fokus dan menyingkirkan bagian yang tak
perlu. Membantu memudahkan pengumpulan
bahan sebelum menulis.
Review adalah penilaian kita pada sebuah buku, maka sudut pandang secara umum yang bisa kita pakai dapat dirangkum dalam satu pertanyaan:
Apa pendapat kita tentang buku tersebut?
Unsur
dalam Review
Apa
saja unsur dalam review?
1.
Informasi umum
Pertama-tama,
sekedar mengingatkan, jangan pernah lupa mencantumkan profil buku yang
bersangkutan. Atau ada juga yang menyebutnya dengan identitas buku.
Profil
ini meliputi:
Judul
Buku: ...
Penulis:
...
Jumlah
halaman: ...
Penerbit:
...
Tanggal-bulan-tahun
diterbitkan: ...
ISBN:
...
Informasi
umum ini bisa diletakkan di awal atau di akhir tulisan. Yang jelas, informasi
ini penting bagi pembaca, karena sebagai cara mengenal identitas dari buku yang
dibaca.
2.
Sinopsis
Setiap
tulisan review menyampaikan dua elemen penting: sinopsis buku dan pendapat sebagai
seorang reviewer. Kita sudah membicarakan tentang sinopsis sebelumnya.
Yang
harus diperhatikan dalam menulis sinopsis adalah, jangan membuka kejutan yang
disimpan oleh penulis di akhir atau di tengah-tengah buku. Hal umum yang sering
terjadi yaitu kita penasaran akan akhir dari sebuah kisah buku tersebut atau
spoiler.
3.
Penilaian atau Kritik dari Penulis Review
Dalam
tulisan review, pendapat pribadi diberikan ruang yang cukup luas. Namun harus diingat, walaupun
mengandung banyak subyektivitas si penulis, gunakanlah logika. Tunjukkan apresiasi seandainya kita terkesan
dengan buku yang kita baca.
Namun
begitu, selalu saja ada keraguan di antara review, itupun yang terkadang suka
saya pikirkan: "Apakah saya layak mereview karya para pakar yang
pengetahuan dan kepakarannya jauh di
atas saya?"
Kita
hargai orang yang telah menulis sebuah karya yang dibukukan, dengan membaca
bukunya baik-baik. Tapi sebagai pembaca, kita berhak mengkritik atau memuji,
dan jangan letakkan dirimu jauh di bawah sang penulis.
4.
Tentang Penulis
Terakhir,
torehkan pada tulisanmu sedikit biografi penulis buku. Bagian ini menjadi
penting jika penulis buku belum banyak dikenal.
Sedangkan
untuk penulis terkenal dan telah menulis
banyak buku, kita bisa sampaikan perjalanan kariernya secara singkat dan
bagaimana dengan buku yang sekarang kita baca.
5.
Outline
Outline
pada tulisan review sebenarnya tidak jauh berbeda dengan outline pada tulisan
lainnya. Yang membedakan adalah adanya sejumlah unsur penting dalam tulisan
resensi.
Cara
Menulis Review Buku
Cara
menulis review buku yang bisa Jelajah Mia lakukan yaitu membagi ke dalam tiga
bagian. Tiga bagian utama yang selalu Jelajah Mia tulis yaitu pembuka, isi dan penutup.
Namun
patut dicatat, paragraf pembuka—terdiri dari judul, lead, paragraf
awal—memainkan peran teramat penting. Ingat nasib tulisan sangat ditentukan
oleh kemampuan memikat pembaca lewat judul dan lead.
Feature
dan esai adalah tulisan kreatif, dan tidak tunduk pada model piramida terbalik
yang menjadi rujukan penulisan berita, spot news. Tulisan bisa diawali dengan
sesuatu yang dramatis, menyentuh, mengejutkan, lelucon yang relevan, dan
lain-lain.
Seperti
tulisan pada umumnya, judul, lead dan paragraf pertama sangat penting untuk
menarik minat pembaca. Dan si peresensi bisa menyinggung apa saja untuk
mengantar atau mengawali tulisannya—asal lead yang bersangkutan itu sejalan dengan isi buku yang akan dibahas.
Tips
Bagaimana Cara Mereview Buku
Berikut
adalah saran atau petunjuk praktis untuk mengawali suatu tulisan resensi.
Awali
dengan proses penulisan bukunya
Setelah berhasil menggaet pembaca dengan pembukaan yang menarik, silahkan lanjutkan dengan membahas isi buku (sinopsis) atau langsung saja membahas manfaat buku yang diresensi bagi pembaca.
Membahas manfaat ini penting, karena kita sedang
merekomendasikan buku untuk pembaca. Kenapa mereka harus membaca buku ini,
pengetahuan apa yang akan mereka dapatkan, dan lain sebagainya.
Tulis
Review Praktis
Kita
sesungguhnya bisa menuliskan review yang praktis dan tidak bertele-tele. Karena
sebagian buku memang ditulis-diterbitkan untuk menjawab atau memberikan
kerangka pikiran terhadap fenomena yang baru saja berlangsung di antara kita.
Dekatkan
Dengan Fenomena Mutakhir
Bubuhkan
konteks atau fenomena mutakhir yang memaksa kita membaca buku yang
bersangkutan. Sebagai bagian dari sinopsis, paparkan argumentasi dan
contoh-contoh yang disodorkan penulis buku.
Akhiri
Dengan Hal Yang Mengena
Penutup
bisa berupa manfaat sang buku bagi pembaca, kesimpulan atas semua argumentasi
dalam resensi, yang mengena pada buku.
Penutup
Sekadar
mengingatkan, mengawali dan mengakhiri resensi dengan manfaat bukanlah suatu yang
sia-sia, melainkan penegasan kembali manfaat yang kita tuliskan pada paragraf
awal.
Sobat
jelajah mia ada suka review buku? Biasanya cara reviewnya gimana? Berbagi yuk!
Materi pernah disampaikan pada oprec ODOP angkatan 11 pada Selasa, 6 Juni 2023
Kalau sudah baca tulisan review ala-ala Teh Mia kayanya ngalir banget bahasanya, eh ternayata resep tulisannya ada di sini. Terima kasih Teh sudah berbagi ilmunya, harus dipraktikkan langsung ini mah
ReplyDeleteAku kalau baca buku magnet awal ada di halaman pertama kedua dan ketiga, kalau kurang greget suka males aku terusin. Ahaha. Aroma buku baru bagi aku selalu candu, dan gak suka baca e-book sakit mata bacanya 😅
ReplyDeleteAsik asiikk, ada tips yg mantab jiwaaa
ReplyDeletekebetulan anakku mau ikut challenge review buku , ntar aku infokan ini.
makasiii ya
Memang menulis review buku perlu cara tertentu. Apalagi bagi calon pmbaca (sperti saya) yang biasanya tertarik beli buku setelah membaca review-nya. Saya suka review yang praktis dan tidak bertele-tele tidak spoiler yang bikin penasaran baca lengkapnya.
ReplyDeleteTerima kasih atas artikelnya. Dari dulu selalu nggak bisa review buka secara lengkap.ini bisa jadi referensi nih
ReplyDeleteWah aku baru tahu nih ada beda antara review dan resensi buku. Kirain sama ehehe. Kalau aku biasanya lupa nulis profil buku secara lengkap. Next akan ditambahkan deh
ReplyDeleteMasyaAllah lengkap banget. Bermanfaat ini buat saya yang masih belajar nulis review buku biar ngena ke pembaca dan bikin penasaran. Makasih tipsnya, Mbak
ReplyDeleteWah, artikel ini lengkap banget
ReplyDeleteKalau baca artikel ini jadi nggak bingung lagi kalau harus mereview buku ya
Seringkali aku malah mencari detail sebuah buku yang bisa bikin jiwa membacaku tergugah. Karena aku pecinta spoiler. Meski ujung-ujungnya juga kalau tertarik, pasti baca bukunya ya.. Tapi ternyata itu bukan jenis review buku yang disukai.
ReplyDeleteHaturnuhun, ka Mia untuk insight-nya.
Jadi tercerahkan lagi tentang nereview buku. Ingin juga menulis terkait mmreview buku
ReplyDeleteAku kalau baca buku biasanya memang mencari review bukunya dulu. Kalau dari review bagus, barulah beli.
ReplyDeleteSerasa dapat pencerahan awal ya Kak kalau baca review nya duluan. jadi punya gambaran buat beli atau baca ga nya buku itu, ya
DeleteTerima kasih infonya
ReplyDeletePas banget dong aku butuh ini karena banyak buku butuh review di sini
I wish I could review book again
terima kasih informasinya mbak, jadi dapat ilmu untuk mereview buku dengan baik.
ReplyDeleteHal mengena tak jarang jadi kunci pemantik maju mundurnya seseorang baca buku yg direview secars lengkap.
ReplyDeleteAssiikkk akhirnya keluar juga materi ini. Udah lama banget nggak ngeri view buku. Daan aku paling jarang ngeripiu buku wkwk. Ku catat ya mbaak. Makasih udah sharing materi odop ini. Kok aku lupa yaa, pernah ada materi ini wkwk
ReplyDeleteSepakat sekali, dalam menulis review buku bsa dkaitkn dgn fenomena mutakhir atau mungkin dkaitkn dgn pgalamn pribadi dn ujugny dkasih hal yg bermakna dn mengena...mntebbb
ReplyDeleteBeberapa kali me-review buku, tetapi belum pernah mencantumkan profil penulis. Terima kasih tips-nya, Mbak. Saya juga suka membubuhkan ISBN di ulasan buku yang aku tulis.
ReplyDeleteSkill saya mereview buku memang harus diasah karena jarang baca buku apalagi mereviewnya padahal bagus ya untuk berbagi informasi
ReplyDeleteBeberapa kali nulis artikel review buku (kebetulan buku karangan saya sendiri, hehehe) tapi baru tahu kalau nulis review buku itu ada pakemnya ya... Baiklah, next will be better
ReplyDeleteMantab Kak Mia.. jadi tergelitik buat bikin review buku lagi. Cuma kadang kendalanya itu di baca bukunya yg engga selesai selesai hehe
ReplyDelete