Bagaimana
rasanya isengi orang dengan nama samara dan bahkan orang yang kita isengi
sampai jatuh cinta kepada kita? Novel A Little White Lie membahas cerita yang
memukau mengenai remaja yang sedang menjalani kehidupan yang penuh dengan cinta
dan tipu daya. Bagaimana kisahnya? Baca hingga akhir, ya!
Sebelumnya
Jelajah Mia membahas tentang novel insecure, nah, saat ini mau membahas tentang
cerita yang bermula dari kebohongan dan menciptakan kebohongan lainnya. Hayo,
ngaku, siapa yang pernah ngerjain orang dengan nama samaran? Tidak lengkap
kalau bahas novel itu tanpa kita tahu identitasnya, apa saja, sih?
Identitas Novel A Little White Lie
Judul
Buku : A Little White Lie
Penulis
: Titish A.K
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal
: 280 Halaman
Cetakan
keenam belas : September 2019
ISBN
: 9786020399577 (Digital)
Baca
melalui aplikasi Gramedia Digital
Seperti
biasa, Jelajah Mia kalau baca digital di aplikasi Gramedia Digital. Novel A Little
White Lie terbit pertama kali tahun 2017, lalu mengeluarkan edisi terbarunya di
tahun 2019. Secara kover pasti serasa diingatkan gawai masa-masa sebelum
mengenal android, betul tidak?
Iyesss, cerita ini memang mengisahkan
mengerjain orang di masa SMS. Nah, mari kita intip dulu blurb dari novel A
Little White Lie.
Blurb Novel A Little White Lie
Ocha
benci Adit! Meskipun cowok itu idola cewek satu sekolah, bagi Ocha, Adit nggak
lebih dari sekadar perusak image dan pembawa sial. Sejak kenal Adit, Ocha
berevolusi jadi cewek cengeng, malu-maluin, suka bohong, dan doyan melet.
Pokoknya Ocha benci Adit. Titik.
Tuhan
seperti memberikan jalan untuk membalas dendam ketika tanpa sengaja Ocha
menemukan apa yang bakal dianggap harta karun oleh cewek-cewek di sekolahnya:
nomor handphone Adit, yang katanya susaaaah banget dicari tahu itu.
Awalnya
Ocha berencana menjual informasi nomor handphone Adit ke teman-temannya. Tapi
karena nggak tega, akhirnya Ocha cuma ngisengin Adit lewat SMS dengan nama
samaran Ayu.
Tapi
bukannya sukses balas dendam, Ocha malah tambah pusing. Soalnya kebohongan
kecil yang dia ciptakan itu menimbulkan masalah baru. Adit ternyata naksir Ayu!
Sinopsis Novel A Little White Lie
Novel
ini menceritakan seorang gadis bernama Ocha, yang masih duduk di bangku SMA.
Ocha sangat benci dengan Adit, cowok anggota
team basket. Sekalipun Adit merupakan cowok idola cewek satu sekolah,
tapi bagi Ocha, Adit tak lebih dari cowok perusak image dan pembawa sial.
Kebencian
Ocha ini berawal ketika Ocha melihat pertandingan basket antar angkatan dan
tiba-tiba terkena lemparan bola dari Adit, yang sebenarnya di arahkan ke ring,
namun malah mendarat tepat di wajahnya. Dan entah mengapa, semenjak kejadian
itu makin banyak hal-hal sial yang berkaitan dengan Adit menimpa Ocha. Semenjak
itu pula, Ocha menjadi cewek cengeng, malu-maluin, suka bohong dan doyan melet.
Tuhan
seperti membuka jalan bagi Ocha untuk membalas dendam ketika tanpa sengaja Ocha
menemukan apa yang dianggap harta karun oleh cewek-cewek di sekolahnya, yaitu
nomor handphone Adit, yang katanya sangat sulit dicari.
Awalnya
Ocha berencana menjual nomor handphone Adit ke teman-temannya, tapi karena
tidak tega, akhirnya Ocha hanya mengerjai Adit dengan mengirim sms dengan nama
samara Ayu.
Lama-kelamaan,
bukannya sukses balas dendam, tetapi Ocha justru malah menjadi tambah bingung
ketika kebohongan kecil yang diciptakannya itu malahmenimbulkan banyak masalah
baru, Adit ternyata naksir Ayu.
Apakah Adit akhirnya akan tahu bahwa Ocha adalah Ayu? Ketika sudah tahu bagaimana reaksi dari Adit?
Celoteh Tentang Novel A Little White Lie
Boleh
dibilang masa SMA adalah masa-masa yang paling indah. Banyak kisah-kisah yang
berkesan dialami remaja di masa-masa ini.
Mulai
dari persahabatan, permusuhan, bahkan naksir bintang sekolah sudah menjadi hal
yang biasa terjadi. Tak hanya itu, kejadian-kejadian yang unik, lucu,
menyenangkan atau menyedihkan pun bisa terjadi.
Latar
lokasi dari kisah ini adalah Yogyakarta, kita sebagai pembaca merasakan seolah-olah
jadi orang yang ada di sekeliling Ocha. Penulis cukup berhasil mendeskripsikan
latar tempat yang digunakannya. SMA Teratai, Jalan Sudirman, Kampus UGM, dan
Bioskop Mataram dijelaskan dengan cukup rinci.
Sepanjang
novel ini, pembaca akan disuguhi dengan guyonan-guyonan yang menghibur dari
tingkah laku kocak para pemainnya. Ditambah lagi dengan gaya bahasa penulis
yang cukup mengalir.
Banyak
berpendapat bahwa sekali-kali bohong nggak apa-apa kok. Demi kebaikan. Tetapi
ketika kebohongan awal yang kita ciptakan menjadi kebohongan-kebohongan
selanjutnya, bukankah membuat kita jadi sulit?
Novel
ini juga mengajarkan tentang pentingnya kejujuran, komunikasi yang jelas, dan
memahami konsekuensi dari tindakan kita.
Relate Novel A Little White Lie
Membaca
novel A Little White Lie seperti sedang mengenang masa muda dimana belum kenal segala
sosmed. Berkomunikasi bila tidak bertemu dengan telepon dan sms.
Siapa
disini yang pakai paket sms murah dan telepon lama-lama di waktu tengah malam
hingga pagi?
Secara
percintaan tentu masih relate sampai saat ini, begitulah kisah romansa SMA pada
umumnya. Media komunikasi via SMS inilah bagi generasi milenial tentulah tidak
semua relate.
Generasi
90an pasti akan mesam mesem dengan cara dan gaya komunikasi sms. Siapa disini
yang mengalami fase ke-alayan di masa mudanya? Gaya mengetik yang hingga saat
ini tak habis pikir, lah si saya pernah alay dan norak juga pada masanya.
Penutup
Membacanya
sekarang, karena bisa bikin nostalgia saat jaman SMA dulu. Novel ini tetap
lumayanlah buat dijadikan teman untuk menghabiskan waktu luang. Karena alurnya
gak terlalu membingungkan, gaya bahasanya pun santai. Cocok banget buat anak
remaja
Wkwk jadi si Ayu sama Adit pernah ketemu nggak? Pasti pernah kan..karena nggak mungkin Adit naksir hanya dari smsan aja. Aku mengalami masa-masa biaya sms 350 sekali kirim. Jadi sekali kirim pesan kayak kirim surat haha..panjang bener. Daan iya juga masa tengah malam yang jadi kalong gegara telponan haha
ReplyDeleteBeruntung banget jadi generasi peralihan. Benar-benar mengalami dua zaman yang berbeda. Masa mudaku kayaknya kurang seru kalau dibandingin Ocha dan Adit. Padahal sering membayangkan punya kisah remaja yang manis :')
DeleteDuh, lihat ponselnya jadi inget masa muda meskipun nggak pernah punya model ponsel kayak gitu :') Masa-masa masih SMS-an memang memorable banget, tetapi nggak ngalamin ngerjain orang pakai nama samaran, sih.
ReplyDeletewkwkwk jadi inget jaman sma ya, tapi aku dulu belum ada ponsel, paling banter ya pager, itupun yang punya cuma beberapa, yang ada juga telp umum depan sekolah, terus kalau telp (pakai telp rumah) lama banget sampai diteriakin orang rumah, gantian ma yang lain wkwk
ReplyDeleteBener banget! Baca novel ini buat kita yang udah nggak remaja lagi berasa nostalgia sambil ngebayangi kondisi kita saat SMA ya Mba. Aku punya nih novelnya versi cetak, ya Allah remaja banget ini isinya, tapi seruuuu
ReplyDeleteSenjata makan tuan nih ceritanya
ReplyDeleteTerjebak dalam permainannya sendiri, jatuh cinta jaman SMA serunya
DeleteTernyata Umma udah tua sekali ya..baca ini seperti bernostalgia ke masa dulu.. zaman SMS SMS an
ReplyDeleteCerita masa SMA dulu yahg lugu ya mbak nggak kayak sekarang. Nostalgia banget baca cerita ini.
ReplyDeletejadi ingat masa-masa masih pakai sms dulu di mana ngetiknya disingkat-singkat biar pas karakternya sampai ada yang ngetik alay huruf besar huruf kecil biar nggak pakai spasi. hihi
ReplyDeleteMau juga bernostalgia mengenang jaman-jaman SMA, jadi pengen banget bisa baca novel A Little White Lie nya
ReplyDeleteCape banget ngliat cara sms-an anak jaman dulu.
ReplyDeleteDan uniknya yaa.. temenku masiiii ada yang kebawa sampe skarang.
Memang kehidupan masa-masa putih abu-abu tuh seseru ituu.. Ngebayangin Ocha sama Adit juga pasti bacanya sambil senyum-senyum gitu yaah..
Jaman saya SMA dulu malah belum ada hape. Keisengan romansa percintaan ya tetap beraneka ragam, polahnya aneh2 pokoknya klo remaja sedang dimabuk asmara gitu.
ReplyDeleteLalu endingnya gimana, apakah akhirnya Ocha jadian dengan Adit? Jadi penasaran nih hehehee...
Hahah saya dong pakai jam tertentu kalau nelpon
ReplyDeleteMakanya suka nelpon berjam-jam sama orang yang disukai tanpa boros
Sayangnya yang disukai tidak suka saya, haha
Makanya kenangan ngobrol lama itu katanya jadi pelajaran hidup saja
Nyesek...
Baca cerita dengan latar zaman SMa itu seperti bernostalgia lagi ke era itu ya mbak. Jadi pengen baca kisah Ocha dan Adit juga...
ReplyDeleteCerita cinta jaman SMA emang kadang bikin ketawa geli ya. Selain nostalgia, kadang ga habis pikir kok bisa kejadian seperti itu. Kayak cerita tokoh utama, niat ngerjain malah senjata makan tuan.
ReplyDeleteseru banget nih model-model cerita kayak gini yang bikin kembali ke jaman dulu..seruuu
ReplyDeleteJaman SMS berarti udah ada hp ya, jamannya merk N**ia kali ya.
ReplyDeleteJaman dulu sebelum ada hp ya cuma surat-suratan dan pakai telepon rumah.
Tipu daya banget nggak tuh, haha. Duh naksir2 gini tuh emang bikin nostalgia banget ya. Kisah-kisah anak remaja yang usil ehh ujungnya jatuh cinta, hehe. Judulnya bagus, bikin penasaran baca.
ReplyDeleteIh baca reviewnya aja aku mesem2 dewek.. wkwkwk.. keknya aku pengin cari buku ini deh. Penasaran sm endingnya. Pengin merasakan sensasi nostalgianya.
ReplyDelete